Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluapkan kemarahannya atas sebuah video yang menunjukkan pemenggalan seorang tahanan Ukraina. Zelensky mengecam dan menyebut Rusia bagaikan 'binatang buas' terkait dugaan pemenggalan itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), video mengerikan itu belum bisa diverifikasi kebenarannya, namun memicu kemarahan publik Ukraina. Video berdurasi satu menit 40 detik itu menunjukkan seorang pria mengenakan penutup wajah dengan seragam loreng memenggal seorang pria lainnya yang juga berseragam loreng.
Terdengar sejumlah teriakan dalam video itu, dengan suara-suara lainnya terdengar menyemangati pelaku pemenggalan dengan bahasa Rusia. Setelah pria berseragam itu dipenggal, sebuah suara yang terdengar dalam video mengatakan potongan kepalanya harus dikirimkan 'kepada komandan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berseragam loreng yang dipenggal dalam video itu tampak mengenakan rompi berlogo trisula Ukraina dan sebuah tengkorak juga terlihat dalam video itu.
Tidak diketahui secara jelas kapan dan di mana video itu direkam. Otoritas Ukraina menyatakan tengah berupaya mengidentifikasi korban pemenggalan itu.
Dalam tanggapannya terkait video itu, Kiev menuduh Moskow 'lebih buruk daripada ISIS' yang merujuk pada militan radikal Islamic State yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah dengan kekejaman mereka.
Zelensky dalam pernyataannya merespons video pemenggalan itu dengan menyerukan bahwa 'dunia harus melihat' apa yang disebutnya sebagai 'eksekusi' seorang tawanan Ukraina.
"Ada sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya binatang-binatang buas ini membunuh," ucap Zelensky merujuk pada Rusia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Zelensky ke Polandia, Temui PM Morawiecki untuk Bahas Pertanian-Perang
"Kami tidak akan melupakan semuanya, kami juga tidak akan memaafkan para pembunuh," tegasnya.
Lebih lanjut, Zelensky menyerukan para pemimpin dunia untuk bertindak dan membantu Ukraina dalam mengalahkan Rusia, saat pasukan Kiev bersiap melancarkan serangan balasan usai berbulan-bulan menghadapi kebuntuan di medan perang.
"Kita harus bertindak sekarang!" cetus Zelensky.
Dinas keamanan Ukraina, SBU, dalam pernyataan pada Rabu (12/4) waktu setempat mengumumkan telah memulai penyelidikan terhadap video pemenggalan itu.
Sementara Misi Pemantau HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Ukraina menyatakan 'terkejut' atas video pemenggalan itu. Disebutkan juga bahwa ada video lainnya yang menunjukkan sejumlah jenazah dimutilasi yang diduga 'tahanan perang Ukraina'.
"Salah satu video menunjukkan eksekusi brutal seorang pria yang tampaknya seorang tahanan perang Ukraina, sementara video lainnya menunjukkan jenazah-jenazah diduga para tahanan perang Ukraina yang dimutilasi," sebut Misi Pemantau HAM PBB di Ukraina dalam pernyataannya.
Uni Eropa, dalam pernyataan terpisah, menyerukan agar para penjahat perang diadili.