Hari ini persis setengah abad lalu, pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari Vietnam. Saat itu, AS kalah dalam perang Vietnam.
Dilansir BBC, Rabu (29/3/2023), perang delapan tahun itu telah memakan uang serta tenaga Paman Sam, namun Viet Cong tetap menang. Bagaimana bisa negara adidaya kalah melawan pasukan Vietnam utara dan para gerilyawan?
BBC bertanya ke dua pakar dan akademisi, bagaimana AS akhirnya kalah dalam Perang Vietnam. Saat itu adalah puncak dari Perang Dingin, kekuatan dunia komunis dan kapitalis saling berhadapan.
Prancis, yang bangkrut akibat Perang Dunia Kedua, telah berusaha namun gagal mempertahankan koloninya di Indochina. Sebuah konferensi perdamaian telah membagi Vietnam menjadi negara komunis di wilayah utara dan negara yang didukung oleh AS di selatan.
Namun kekalahan Prancis tidak mengakhiri konflik di negara itu. Didorong oleh kekhawatiran seluruh Vietnam dan negara-negara di sekitarnya menjadi komunis, AS terseret ke dalam perang yang akan berlangsung selama satu dekade dan menelan jutaan nyawa.
Jadi bagaimana kekuatan militer terkemuka di dunia kalah dalam perang karena pemberontakan di negara baru yang miskin di Asia Tenggara? Inilah pendapat dua ahli soal beberapa penjelasan yang paling umum.
Berperang di belahan dunia lain adalah tugas yang sangat besar. Pada puncak peperangan, AS menempatkan lebih dari setengah juta tentara di Vietnam.
Selanjutnya, kepercayan diri AS dan biaya perang:
(dnu/dnu)