China mengancam akan ada pembalasan jika Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam rencana transit di wilayah AS bulan depan. Beijing memperingatkan bahwa langkah semacam itu jelas merupakan 'provokasi'.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (29/3/2023), China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya, telah berulang kali memperingatkan para pejabat AS untuk tidak bertemu dengan Tsai. Pertemuan semacam itu dipandang sebagai dukungan atas keinginan Taiwan untuk dilihat sebagai negara yang terpisah.
Ketika Ketua DPR AS sebelumnya, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taipei pada Agustus tahun lalu, Beijing menggelar latihan perang besar-besaran di perairan sekitar Taiwan sebagai responsnya. Angkatan Bersenjata Taiwan menyatakan akan mengawasi setiap pergerakan China selama Tsai berada di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tsai dijadwalkan akan berangkat pada Rabu (29/3) waktu setempat untuk melakukan perjalanan ke Guatemala dan Belize, yang akan disertai transit di New York dan Los Angeles. Tsai dirumorkan akan bertemu dengan McCarthy di California, namun hal itu belum dikonfirmasi secara resmi.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, Zhu Fenglian, menuturkan kepada wartawan di Beijing bahwa 'transit' yang dilakukan Tsai di wilayah AS bukan sekadar menunggu di bandara atau hotel, namun dimaksudkan untuk bertemu para pejabat dan anggota parlemen AS.
"Jika dia melakukan kontak dengan Ketua DPR AS McCarthy, itu akan menjadi provokasi lainnya yang secara serius melanggar prinsip satu-China, merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, dan menghancurkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tegas Zhu dalam pernyataannya.
"Kami dengan tegas menentang hal ini dan pasti akan mengambil langkah-langkah untuk melawan balik," ucapnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal langkah-langkah yang dimaksud.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
AS menyebut transit oleh Presiden Taiwan merupakan hal yang rutin dilakukan, dan China tidak seharusnya memanfaatkan perjalanan Tsai untuk mengambil langkah agresif terhadap Taiwan.
Para Presiden Taiwan sebelumnya secara rutin melakukan transit di AS saat melakukan kunjungan diplomatik ke sekutu-sekutunya di Amerika Latin, Karibia dan Pasifik.
China menegaskan bahwa wilayahnya dan Taiwan merupakan milik 'satu-China' dan bahwa sebagai salah satu provinsi China, Taiwan tidak memiliki hak atas hubungan negara-ke-negara.
Pemerintah Taipei menolak keras klaim kedaulatan Beijing, sementara Tsai berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China dan menyatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa memutuskan masa depan mereka sendiri.
Tsai diperkirakan akan memberikan pernyataan di bandara sebelum terbang ke New York.
(nvc/ita)