Ramai Dikecam Barat, Rusia Tetap Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia!

Ramai Dikecam Barat, Rusia Tetap Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Mar 2023 18:56 WIB
Kremlin spokesman Dmitry Peskov attends a news conference of Russian President Vladimir Putin following the Shanghai Cooperation Organization (SCO) summit in Samarkand, Uzbekistan September 16, 2022. Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (dok. Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS)
Moskow -

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan bahwa rentetan kecaman Barat tidak akan mengubah rencana yang diumumkan Presiden Vladimir Putin untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, negara tetangganya.

Seperti dilansir AFP, Senin (27/3/2023), negara-negara Barat mengecam rencana Putin yang diumumkan pada Sabtu (25/3) waktu setempat itu. Pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia telah memicu seruan terbaru untuk rentetan sanksi tambahan bagi Moskow.

Ukraina bahkan menyerukan agar sidang darurat digelar oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membahas rencana Putin itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Reaksi seperti itu tentu saja tidak bisa mempengaruhi rencana Rusia," tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Dalam wawancara yang disiarkan televisi lokal Rusia pada Sabtu (25/3) waktu setempat, Putin mengumumkan Moskow akan mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia dan menegaskan langkah itu sama seperti apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENT

Ditegaskan Putin bahwa Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis 'tanpa melanggar perjanjian internasional kami soal non-proliferasi nuklir'. Dia menyebut langkah semacam itu 'bukan hal yang tidak biasa'.

"Amerika Serikat sudah melakukan hal seperti ini selama beberapa dekade. Mereka telah sejak lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka ke wilayah sekutu-sekutu mereka," ujar Putin.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Putin Tegaskan Rusia Tak Bentuk Aliansi Militer dengan China

[Gambas:Video 20detik]



Putin juga menyatakan dirinya telah berbicara dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat, dan menyatakan negara itu telah 'sepakat melakukan hal yang sama'. Pengumuman Putin ini disampaikan saat invasi Rusia ke Ukraina berlangsung selama setahun lebih.

Menanggapi pengumuman itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebut rencana Putin sebagai langkah 'berbahaya dan tidak bertanggung jawab'. Belarusia yang merupakan sekutu dekat Moskow, diketahui letaknya berdekatan dengan tiga negara anggota NATO, yakni Polandia, Lithuania dan Latvia.

"NATO waspada, dan kami memantau situasi dengan saksama. Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan diri sendiri," ucap juru bicara NATO, Oana Lungescu, dalam pernyataan kepada CNN.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads