Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan potensi 'kematian dan kehancuran' jika dirinya didakwa pidana terkait kasus uang tutup mulut. Presiden Joe Biden menyatakan keyakinan bahwa China belum mengirim senjata ke Rusia, namun bukan berarti tidak akan melakukannya.
Peringatan Trump itu dilontarkan usai jaksa New York yang menyelidiki kasus uang tutup mulut menegaskan tidak akan terintimidasi. Itu juga menjadi serangan verbal terbaru dari Trump terhadap jaksa distrik Manhattan Alvin Bragg sejak pekan lalu, ketika dia memprediksi secara keliru akan ditangkap.
Sementara itu, Biden mengungkapkan keyakinannya bahwa Beijing bukannya tidak akan mengirimkan pasokan senjata ke Moskow, namun memang belum melakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (25/3/2023):
- Trump Ancam 'Kematian-Kehancuran' Jika Dirinya Didakwa Pidana!
antan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan potensi 'kematian dan kehancuran' jika dirinya sungguh dijerat dakwaan pidana. Peringatan itu dilontarkan Trump beberapa jam usai jaksa New York yang menyelidiki kasus uang tutup mulut menegaskan tidak akan terintimidasi.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/3/2023), peringatan Trump yang disampaikan via media sosial Truth Social pada Jumat (24/3) waktu setempat itu menjadi serangan verbal terbaru terhadap jaksa distrik Manhattan Alvin Bragg sejak pekan lalu, ketika dia memprediksi secara keliru dirinya akan ditangkap.
Itu menjadi klaim palsu yang kesekian kalinya dilontarkan Trump. Tahun 2020 lalu, Trump juga secara keliru mengklaim kekalahannya dalam pilpres disebabkan oleh adanya kecurangan. Klaim itu menginspirasi para pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol pada Januari 2021 demi menghentikan proses sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres.
- Puluhan Ribu Jemaah Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa Saat Awal Ramadan
Puluhan ribu jemaah menjalankan ibadah salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadan, Jumat (24/3) waktu setempat. Ibadah salat Jumat ini berlangsung damai di tengah pengamanan ketat setelah rentetan tindak kekerasan dan ketegangan meningkat beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (25/3/2023), kepala dewan urusan Islam Wakaf Yordania yang mengelola kompleks suci itu, Azzam al-Khatib, menuturkan bahwa salat Jumat berlangsung damai di tengah kekhawatiran lonjakan aksi kekerasan baru-baru ini dalam konflik Israel-Palestina.
"Salat berlangsung dengan damai dan semuanya baik," ucap Al-Khatib kepada AFP.
- Jaksa Agung Israel Tuduh Netanyahu Langgar Hukum!
Jaksa Agung Israel menuduh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu telah melanggar hukum dengan mengabaikan konflik kepentingan antara persidangan kasus korupsi yang menjerat dirinya dan terlibat secara langsung dalam rencana perombakan peradilan oleh pemerintahannya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/3/2023), rencana pemerintah Netanyahu untuk mereformasi peradilan itu menuai unjuk rasa besar-besaran oleh rakyat Israel, dengan para pengkritik menyebut perombakan itu akan melemahkan Mahkamah Agung.
Dalam pernyataan pada Kamis (23/3) waktu setempat, Netanyahu menyatakan dirinya mengesampingkan semua pertimbangan lainnya dan akan melakukan 'apapun yang diperlukan' untuk mencapai solusi.
- Biden: China Belum Kirim Senjata ke Rusia, Bukan Berarti Tidak Akan
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan keyakinannya bahwa China belum mengirimkan senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Namun, menurut Biden, itu bukan berarti Beijing tidak akan mengirimkan pasokan senjata untuk Moskow.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (25/3/2023), hal itu diungkapkan Biden saat menggelar konferensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau dalam kunjungan terbaru ke Kanada pada Jumat (24/3) waktu setempat.
"Saya telah mendengar selama tiga bulan terakhir soal China akan memberikan senjata yang signifikan ke Rusia. ... Mereka belum melakukannya. Itu bukan berarti mereka tidak akan melakukannya, tapi mereka belum melakukannya," ucap Biden dalam pernyataannya.
- Bertambah, Korban Tewas Serangan Udara AS di Suriah Jadi 19 Petempur
Korban tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menargetkan kelompok pro-Iran di wilayah Suriah bertambah menjadi 19 orang. Mereka yang tewas terdiri atas tentara rezim Suriah dan para petempur pro-Iran.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (25/3/2023), serangan udara AS itu merupakan balasan atas serangan drone 'berasal dari Iran' yang menghantam pangkalan koalisi militer pimpinan AS di dekat Hasakeh, Suriah bagian timur laut, pada Kamis (23/3) waktu setempat.
Pentagon menyebut seorang kontraktor AS tewas akibat serangan itu, dengan seorang kontraktor lainnya dan lima personel militer mengalami luka-luka.