Puluhan ribu jemaah menjalankan ibadah salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadan, Jumat (24/3) waktu setempat. Ibadah salat Jumat ini berlangsung damai di tengah pengamanan ketat setelah rentetan tindak kekerasan dan ketegangan meningkat beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (25/3/2023), kepala dewan urusan Islam Wakaf Yordania yang mengelola kompleks suci itu, Azzam al-Khatib, menuturkan bahwa salat Jumat berlangsung damai di tengah kekhawatiran lonjakan aksi kekerasan baru-baru ini dalam konflik Israel-Palestina.
"Salat berlangsung dengan damai dan semuanya baik," ucap Al-Khatib kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat Israel memperkirakan jumlah jemaah yang hadir dalam salat Jumat pada Jumat (24/3) waktu setempat mencapai lebih dari 80.000 orang. Sementara versi pihak Dewan Urusan Islam Wakaf Yordania menyebut sebanyak 100.000 jemaah hadir.
Kepolisian Israel menyatakan pihaknya mengerahkan 2.300 personel untuk mengamankan situasi di seluruh bagian Yerusalem pada hari tersebut.
Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang menjadi situs suci bagi umat Muslim dan umat Yahudi yang menyebutnya sebagai Temple Mount, memiliki riwayat panjang menjadi lokasi konfrontasi, termasuk insiden tahun 2021 yang memicu perang 10 hari antara Israel dan Hamas yang menguasai Gaza.
Para jemaah berbondong-bondong mendatangi kompleks Masjid Al-Aqsa yang terletak di area Kota Tua, Yerusalem, setelah otoritas Israel mengumumkan akan mengizinkan para pria Palestina berusia di atas 55 tahun, wanita dari segala usia dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun untuk bepergian dari Tepi Barat untuk masuk ke Yerusalem tanpa memerlukan izin yang dirilis otoritas militer.
"Saya tidak bisa menjelaskan kepada Anda betapa bahagianya saya bisa salat di Masjid Al-Aqsa. Saya berusia 50 tahun dan mereka baru saja mencabut larangan keamanan yang mencegah saya datang ke sini," ucap Nasser Abu Saleh, seorang warga kota Hebron di Tepi Barat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Suasana Buka Puasa Hari Pertama di Masjid Al Aqsa':
Seorang fotografer AFP di lokasi melaporkan antrean panjang di pos pemeriksaan Qalandiya, salah satu dari perlintasan utama dari Tepi Barat ke Israel, setelah otoritas Tel Aviv melonggarkan pembatasan untuk warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dalam mengunjungi Yerusalem untuk beribadah.
Aboud Hassan (62) melakukan perjalanan dari kota Nablus di Tepi Barat sejak Jumat (24/3) pagi untuk bisa mengikuti ibadah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
"Ramadan adalah bulan paling penting dalam setahun, dan tidak ada yang penting bagi saya selain Al-Aqsa," ujarnya.
"Tidak ada yang bisa menghentikan saya untuk salat di Al-Aqsa, Alhamdulillah. Salat hari ini berjalan lancar dan tanpa masalah, Alhamdulillah," ucap Hassan.
Dalam pernyataan terpisah, Mayor Jenderal Ghassan Aliyan dari COGAT -- sebuah unit dalam Kementerian Pertahanan Israel yang mengkoordinasikan isu sipil dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza -- mengatakan bahwa otoritas Israel melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah.
"Semua pihak berkepentingan melihat bulan Ramadan berjalan dengan damai dalam segara hal," cetusnya.
Pada Minggu (19/3) lalu, para pejabat Israel dan Palestina menggelar pertemuan di Mesir yang dan sepakat untuk membuat komitmen dalam mengurangi kekerasan selama bulan Ramadan.