Peluncuran rudal jelajah pada hari Rabu ini terjadi sekitar seminggu setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal terbesar dan terkuatnya, Hwasong-17. Itu merupakan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) keduanya tahun ini.
Media pemerintah Korea Utara menggambarkan peluncuran ICBM tersebut sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada tahun lalu, Korea Utara menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang "tidak dapat diubah". Pemimpin Korut, Kim Jong Un baru-baru ini menyerukan peningkatan "eksponensial" dalam produksi senjata, termasuk senjata nuklir taktis.
Kim juga memerintahkan militer Korut bulan ini untuk mengintensifkan latihan guna mempersiapkan "perang sesungguhnya".
(ita/ita)