Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa sebuah ledakan yang mengguncang wilayah Dzhankoi di Semenanjung Crimea bagian utara telah menghancurkan sejumlah rudal jelajah milik Rusia. Namun, Moskow menyebut warga sipil menjadi target dan korban dalam ledakan itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/3/2023), direktorat intelijen pada Kementerian Pertahanan Ukraina dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa rudal-rudal jelajah itu dimaksudkan untuk digunakan oleh armada Laut Hitam pada Angkatan Laut Rusia.
"Sebuah ledakan di kota Dzhankoi di utara Crimea yang diduduki sementara, telah menghancurkan rudal-rudal jelajah Kalibr-KN milik Rusia saat diangkut dengan kereta api," demikian pernyataan direktorat intelijen pada Kementerian Pertahanan Ukraina.
Disebutkan bahwa rudal-rudal jelajah itu memiliki jangkauan operasional lebih dari 2.500 kilometer untuk target daratan dan jangkauan 375 kilometer untuk target di lautan. Rudal-rudal itu juga disebut dirancang untuk diluncurkan dari kapal-kapal permukaan milik armada Laut Hitam pada militer Rusia.
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat yang ditunjuk Rusia di Crimea, Ihor Ivin, menyebut ledakan itu disebabkan oleh sejumlah drone yang membawa muatan serpihan logam dan peledak. Disebutkan Ivin bahwa drone-drone itu menyerang wilayah Dzhankoi dan berhasil ditembak jatuh.
Ivin yang menjabat kepala administrasi Dzhankoi itu juga menyebut drone-drone itu menyerang target-target sipil.
Satu orang yang diidentifikasi seorang pria berusia 33 tahun mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Korban luka itu disebut terkena serpihan logam dari drone yang ditembak jatuh. Dia telah dilarikan ke rumah sakit setempat dan diperkirakan akan bertahan hidup.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen klaim-klaim yang disampaikan Ukraina maupun Rusia tersebut.
Simak Video 'ICC soal Surat Perintah Penangkapan Putin: Suram!':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)