Korea Utara (Korut) menembakkan sebuah rudal balistik jarak jauh untuk ketiga kalinya dalam lima hari terakhir. Rusia menegaskan akan mencari puing-puing drone militer Amerika Serikat (AS) yang jatuh dalam insiden di Laut Hitam.
Peluncuran rudal Korut itu dilakukan saat Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol melakukan kunjungan ke Jepang, untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir.
Sementara Moskow akan melakukan upaya untuk mencari puing drone MQ-9 Reaper milik AS yang jatuh dalam insiden dengan jet tempur Rusia di Laut Hitam, pekan ini. Kepala dinas intelijen Rusia, SVR, Sergei Naryshkin, menyatakan negaranya memiliki kemampuan 'teknik' untuk mengambil drone itu dari lautan.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (16/3/2023):
- Presiden Korsel ke Jepang, Korut Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua
Korea Utara (Korut) terdeteksi menembakkan sebuah rudal balistik jarak jauh pada Kamis (16/3) pagi, saat Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol melakukan kunjungan ke Jepang. Ini menjadi aktivitas peluncuran rudal ketiga yang dilakukan Korut dalam setidaknya lima hari terakhir.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/3/2023), Kepala Staf Gabungan militer Korsel dalam pernyataannya mendeteksi rudal Korut yang baru saja diluncurkan itu merupakan jenis rudal balistik antarbenua (ICBM). Peluncuran dilakukan sekitar pukul 07.10 waktu setempat.
"Militer kami mendeteksi satu rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan dari sekitar daerah Sunan di Pyongyang," demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan militer Korsel.
- Menhan dan Jenderal AS-Rusia Teleponan Usai Drone Jatuh di Laut Hitam
Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menhan Rusia Sergei Shoigu melakukan percakapan langka via telepon setelah insiden jatuhnya drone militer AS di Laut Hitam. Jenderal top AS Mark Milley secara terpisah juga berbicara via telepon dengan jenderal top Rusia Valery Gerasimov.
Percakapan para Menhan dan jenderal top kedua negara itu tergolong langka dilakukan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina setahun lalu.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (16/4/2023), percakapan telepon langka itu dilakukan pada Rabu (15/3) waktu setempat, atau sehari setelah AS melaporkan sebuah drone militer jenis MQ-9 Reaper jatuh di Laut Hitam setelah ditabrak sebuah jet tempur Rusia.