Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menegaskan kepada Menhan Rusia Sergei Shoigu bahwa AS akan menerbangkan pesawat dan dronenya 'di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional' setelah dronenya jatuh dalam insiden dengan jet tempur Moskow di Laut Hitam.
Austin juga menyerukan kepada Rusia untuk mengoperasikan pesawat militernya dengan aman dan secara profesional. Dia bahkan menyebut tabrakan antara jet tempur Moskow dan drone milik Washington di Laut Hitam itu sebagai bagian dari pola tindakan 'berisiko'.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/3/2023), penegasan dan seruan itu disampaikan Austin kepada Shoigu dalam percakapan telepon yang dilakukan keduanya pada Rabu (15/3) waktu setempat, atau sehari setelah insiden drone jatuh di Laut Hitam.
AS menuduh dua jet tempur Su-27 milik Rusia mengganggu drone militer jenis MQ-9 Reaper miliknya, dengan membuang bahan bakar ke atas drone dan salah satu jet tempur Rusia merusak baling-baling drone AS, yang menyebabkan drone itu jatuh ke lautan.
Rusia membantah jet tempurnya yang membuat drone AS jatuh pada Selasa (14/3) waktu setempat. Moskow juga menegaskan tidak ada tabrakan sama sekali dalam insiden itu, dan mengklaim drone AS itu jatuh setelah melakukan 'manuver tajam' dan 'secara sengaja dan provokatif' terbang di dekat wilayah udara Rusia.
Dalam percakapan telepon dengan Shoigu, menurut Pentagon, Austin membahas soal 'perilaku tidak profesional, berbahaya, dan sembrono oleh Angkatan Udara Rusia di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam'.
"Dia menekankan bahwa Amerika Serikat akan terus terbang dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," sebut Pentagon merujuk pada pernyataan Austin kepada Shoigu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.