Rusia Akan Cari Puing Drone AS yang Jatuh di Laut Hitam

Rusia Akan Cari Puing Drone AS yang Jatuh di Laut Hitam

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Mar 2023 14:07 WIB
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17:  (EDITORS NOTE: Image has been reviewed by the U.S. Military prior to transmission.) An MQ-9 Reaper remotely piloted aircraft (RPA) flies by during a training mission at Creech Air Force Base on November 17, 2015 in Indian Springs, Nevada. The Pentagon has plans to expand combat air patrols flights by remotely piloted aircraft by as much as 50 percent over the next few years to meet an increased need for surveillance, reconnaissance and lethal airstrikes in more areas around the world.  (Photo by Isaac Brekken/Getty Images)
Ilustrasi -- Drone militer jenis MQ-9 Reaper milik AS (dok. Getty Images/Isaac Brekken)

Rusia membantah keras tuduhan jet tempurnya menjadi penyebab jatuhnya drone AS tersebut. Otoritas Moskow menegaskan tidak ada tabrakan sama sekali dalam insiden di Laut Hitam itu.

Dalam penjelasannya, Moskow mengklaim drone AS itu jatuh setelah melakukan 'manuver tajam' dan 'secara sengaja dan provokatif' terbang di dekat wilayah udara Rusia yang mendorong pengerahan jet tempur.

"Kami harus mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan," tegas Patrushev dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut bahwa penerbangan drone AS itu di dekat wilayah udara Rusia menjadi bukti lainnya yang menunjukkan Washington 'telah mengambil bagian' dalam konflik di Ukraina.

Menanggapi pernyataan Patrushev, Milley yang menjabat Kepala Staf Gabungan pada militer AS menilai upaya pencarian drone yang jatuh ke lautan tidak mudah untuk dilakukan. Namun Milley juga tidak secara eksplisit mengesampingkan upaya AS mencari puing drone itu di perairan Laut Hitam.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memiliki kapal permukaan milik Angkatan Laut di Laut Hitam saat ini," ucapnya.

Disebutkan Milley bahwa drone itu kemungkinan besar telah hancur dan tenggelam di perairan dengan kedalaman mencapai 1.200 meter hingga 1.500 meter.

Namun jika Rusia berhasil menemukan dan mengevakuasi drone militer itu, Milley menegaskan bahwa otoritas AS telah mengambil 'langkah-langkah mitigasi' untuk melindungi informasi sensitif pada drone itu.

"Kami cukup yakin bahwa nilai apapun yang ada tidak lagi berharga," tegasnya.

AS diketahui menggunakan drone MQ-9 Reaper untuk misi pengintaian dan misi serangan. Drone jenis itu sudah sejak lama beroperasi di Laut Hitam, dengan tugas mengawasi pergerakan pasukan Angkatan Laut Rusia.

Sejumlah drone AS telah hilang dalam beberapa tahun terakhir, termasuk salah satunya yang disebut oleh Komando Pusat AS telah ditembak jatuh di langit Yaman dengan sebuah rudal permukaan-ke-udara tahun 2019 lalu.


(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads