AS Pastikan Drone Jatuh di Laut Hitam Tak Berakhir di Tangan yang Salah

AS Pastikan Drone Jatuh di Laut Hitam Tak Berakhir di Tangan yang Salah

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Mar 2023 13:31 WIB
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17: (EDITORS NOTE: Image has been reviewed by the U.S. Military prior to transmission.) An MQ-9 Reaper remotely piloted aircraft (RPA) flies by during a training mission at Creech Air Force Base on November 17, 2015 in Indian Springs, Nevada. The Pentagon has plans to expand combat air patrols flights by remotely piloted aircraft by as much as 50 percent over the next few years to meet an increased need for surveillance, reconnaissance and lethal airstrikes in more areas around the world.   Isaac Brekken/Getty Images/AFP (Photo by Isaac Brekken / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Ilustrasi -- Drone jenis MQ-9 Reaper milik AS yang jatuh ke Laut Hitam (dok. Getty Images via AFP/ISAAC BREKKEN)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) tengah mengambil langkah-langkah untuk memastikan drone militer yang jatuh di Laut Hitam tidak jatuh ke tangan yang salah. AS menyebut drone itu terjatuh ke lautan setelah ditabrak sebuah jet tempur Rusia, namun Moskow membantah tuduhan itu.

Seperti dilansir CNN, Rabu (15/3/2023), pernyataan tersebut disampaikan oleh koordinator komunikasi strategis untuk Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih AS, John Kirby, menanggapi insiden jatuhnya drone militer jenis MQ-9 Reaper milik AS di Laut Hitam.

Militer AS sebelumnya menyebut sebuah jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke drone AS yang mengudara di atas Laut Hitam itu, kemudian bertabrakan dengan drone itu, yang membuat drone itu jatuh ke laut. Gedung Putih, secara terpisah, menyebut insiden itu sebagai akibat perilaku 'ceroboh' Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanpa terlalu banyak detail, yang bisa saya katakan adalah kami telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi ekuitas kami terkait drone tertentu -- pesawat tertentu itu," ucap Kirby merujuk pada drone yang jatuh di Laut Hitam.

"Dan itu milik Amerika Serikat. Kami jelas tidak ingin melihat siapa saja mendapatkannya selain kami," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya lebih lanjut apakah AS akan menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhannya setelah Rusia membantah, Kirby menekankan bahwa Washington tengah 'memeriksa sejumlah pencitraan untuk melihat apakah ada yang sesuai' untuk dirilis ke publik.

Kirby juga menambahkan bahwa belum ada keputusan yang diambil sejauh ini.

Lihat Video 'Drone AS Jatuh Ditabrak Jet Tempur Rusia, Pentagon Marah':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia juga menepis bantahan yang disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia terkait insiden itu.

"Jelas kami menolak bantahan Rusia dan saya pikir siapa pun, setelah satu tahun sekarang, Jake, seharusnya tidak mempercayai begitu saja semua yang dikatakan Rusia soal apa yang mereka lakukan di dalam dan sekitar Ukraina," ucap Kirby saat berbicara dengan wartawan CNN, Jake Tapper, pada Selasa (13/3).

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan sebelumnya membantah jet tempurnya menjadi penyebab jatuhnya drone AS di Laut Hitam. Moskow justru menuduh drone AS itu mengudara ke dekat perbatasan wilayahnya.

Dalam pernyataannya, Kirby juga menyebut bahwa pemanggilan Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, oleh Departemen Luar Negeri AS menjadi 'salah satu keuntungan membiarkan jalur diplomatik tetap terbuka'.

Dalam pertemuan itu, Dubes Rusia mendapatkan penjelasan soal 'keprihatinan yang sangat signifikan dan sangat nyata atas perilaku tidak aman dan tidak profesional oleh pilot-pilot Rusia'.

Kirby menekankan kecamannya untuk insiden di Laut Hitam itu, dan memperingatkan implikasi segera dan luas untuk Moskow. "Kami tentu tidak ingin melihat perang ini meluas melampaui apa yang telah dilakukan terhadap rakyat Ukraina," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads