Amerika Serikat (AS) memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia di Washington, DC untuk memprotes jatuhnya sebuah drone AS di atas Laut Hitam setelah ditabrak jet tempur Moskow. Otoritas Rusia telah membantah jet tempurnya yang menyebabkan jatuhnya drone AS itu.
"Kami terlibat langsung dengan Rusia, sekali lagi di tingkat senior, untuk menyampaikan keberatan kami yang kuat atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini, yang menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak AS," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir AFP, Rabu (15/3/2023).
Duta Besar Rusia di Washington DC, sebut Price, telah hadir di Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/3) sore waktu setempat. Disebutkan juga oleh Price bahwa Duta Besar AS di Moskow telah mendaftarkan 'keberatan yang kuat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (15/3/2023):
- Honduras Jalin Hubungan dengan China, Taiwan: Jangan Jatuh ke Perangkap!
Presiden Honduras mengumumkan bahwa negaranya akan menjalin hubungan diplomatik dengan China. Langkah ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan resmi Honduras yang telah berlangsung lama dengan Taiwan.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/3/2023), Castro menulis di Twitter bahwa dia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Eduardo Reina "untuk melakukan pembukaan hubungan resmi dengan Republik Rakyat China."
Langkah itu dilakukan beberapa minggu setelah pemerintahnya mengumumkan sedang bernegosiasi dengan China untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air yang disebut Patuca II.
- Bantah Tabrak Drone AS, Rusia: Ini Provokasi, Kami Tak Ingin Konfrontasi
Pemerintah Rusia memandang insiden yang melibatkan jet tempur Su-27 Rusia dan drone militer Amerika Serikat di atas Laut Hitam sebagai provokasi. Hal itu disampaikan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov usai jatuhnya drone AS di Laut Hitam.
"Kami memandang insiden ini sebagai provokasi," kata Antonov setelah dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/3) waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/3/2023), sebelumnya, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa drone pengintai militer AS, MQ-9 jatuh ke Laut Hitam pada hari Selasa setelah jet tempur Rusia, Su-27 menghantam baling-balingnya. Ini merupakan insiden serupa pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai lebih dari setahun yang lalu.
- Geger PM Malaysia Dapat Kiriman Pasta Gigi Ganja dari Indonesia!
Malaysia digegerkan kiriman paket berisi pasta gigi mengandung ekstrak ganja yang ditujukan untuk Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dan Menteri Perekonomian Rafizi Ramli. Paket berisi benda terlarang itu dikirimkan dari sebuah alamat di Indonesia.
Seperti dilansir The Star, Rabu (15/3/2023), paket terlarang itu dilaporkan seorang pegawai negeri sipil di Putrajaya, merujuk pada lokasi kantor PM dan Menteri Perekonomian Malaysia, kepada Kepolisian Sepang pada 10 Maret lalu. Informasi soal paket ini baru diungkap ke publik pada Minggu (12/3) waktu setempat.
"Berdasarkan informasi yang diberikan, paket itu diduga mengandung zat terlarang dan seminggu sebelumnya, kantor pemerintah yang sama telah menerima sebuah paket yang berisi 'daun ganja'," tutur pejabat Kepolisian Sepang, Asisten Komisioner Wan Kamarul Azran Wan Yusof.
- Eks PM Australia Cela Kapal Selam Nuklir AUKUS: Kesalahan Besar!
Mantan perdana menteri Australia, Paul Keating mencela kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir dengan Amerika Serikat dan Inggris. Keating menyebut kesepakatan AUKUS itu bisa memiliki "konsekuensi yang mematikan".
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/3/2023), pemerintah Australia mengumumkan pada hari Senin (13/3) lalu bahwa mereka akan membeli hingga lima kapal selam AS, dalam upaya ambisius untuk memperkuat kekuatan Barat dalam menghadapi kebangkitan China.
Dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris, Australia juga akan memulai rencana 30 tahun untuk membangun armada kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan kesepakatan itu adalah peningkatan militer terbesar yang pernah ada di negara itu. Sementara Presiden AS Joe Biden mengatakan akan memastikan kawasan itu tetap "bebas dan terbuka".
- Dronenya Jatuh di Laut Hitam, AS Panggil Dubes Rusia!
Amerika Serikat (AS) memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia di Washington, DC untuk memprotes jatuhnya sebuah drone AS di atas Laut Hitam setelah ditabrak jet tempur Moskow. Otoritas Rusia telah membantah jet tempurnya yang menyebabkan jatuhnya drone AS itu.
"Kami terlibat langsung dengan Rusia, sekali lagi di tingkat senior, untuk menyampaikan keberatan kami yang kuat atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini, yang menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak AS," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir AFP, Rabu (15/3/2023).
Duta Besar Rusia di Washington DC, sebut Price, telah hadir di Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/3) sore waktu setempat. Disebutkan juga oleh Price bahwa Duta Besar AS di Moskow telah mendaftarkan 'keberatan yang kuat'.
Price dalam pernyataannya juga menyebut insiden ini sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional.