Taiwan memamerkan pesawat tak berawak atau drone tempur buatan dalam negeri yang pertama dari negara tersebut. Drone buatan domestik itu diungkap ke publik saat Taipei menghadapi ancaman China yang terus meningkatkan tekanan militernya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (14/3/2023), drone buatan Taiwan itu, di sisi lain, mirip dengan model drone buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan pasukan Ukraina dalam pertempuran melawan invasi Rusia.
Sekitar 23,5 juta penduduk Taiwan hidup di bawah ancaman terus-menerus dari invasi China, yang mengklaim pulau dengan pemerintahan demokratis itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya yang suatu hari nanti akan direbut kembali, dengan kekerasan jika diperlukan.
Aksi agresif militer Beijing semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, yang baru saja mengukuhkan masa jabatan periode ketiga pekan lalu.
Invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung setahun terakhir juga semakin memperdalam kekhawatiran di Taiwan bahwa China mungkin akan melakukan hal yang sama.
Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST) yang dikelola militer memamerkan drone buatan dalam negeri itu pada Selasa (14/3) waktu setempat.
Salah satu drone yang dipamerkan merupakan jenis loitering munition, yang bentuknya mirip dengan drone buatan AS Switchblade 300 yang saat ini digunakan pasukan Ukraina dalam pertempuran dengan Rusia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)