Seorang insinyur Arab Saudi, Ghassan Al Sharbi (48) harus mendekam di penjara militer Guantanmo. Sharbi ditahan di penjara selama 21 tahun, tetapi parahnya dia tidak pernah didakwa.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/3/2023), Ghassan Al Sharbi (48) ditahan di Faisalabad, Pakistan bersama seorang rekan Al-Qaeda pada Maret 2002. Pria Arab Saudi itu menjadi target penangkapan karena pernah belajar di universitas penerbangan di Arizona, AS dan pernah mengikuti sekolah penerbangan bersama dua pembajak Al-Qaeda dalam serangan 11 September atau 9/11.
Militer AS telah mempertimbangkan dakwaan terhadap Sharbi dan beberapa lainnya tetapi membatalkannya pada tahun 2008. Namun, status Sharbi adalah tersangka dalam kasus dugaan serangan Al-Qaeda 11 September 2001.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer AS terus menahannya sebagai petempur musuh di penjara militer yang berada di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba. Statusnya hukumnya pun terus tidak pasti-dia tidak pernah dituntut tetapi juga tidak disetujui untuk dibebaskan.
Dibebaskan Tahun Ini
Pada Februari 2022, Dewan Tinjauan Berkala Pentagon, yang menangani petisi pembebasan Guantanamo, memutuskan bahwa penduduk asli Jeddah, Arab Saudi tersebut dapat dibebaskan.
Temuan Pentagon, Sharbi tidak memiliki posisi kepemimpinan atau fasilitator di Al-Qaeda, dan bersikap patuh dalam penahanan -- setelah dia bertahun-tahun sebelumnya dipandang sebagai tahanan yang kasar.
Pria itu juga disebut memiliki "masalah kesehatan fisik dan mental", yang tidak disebutkan lebih rinci.
Selanjutnya
Keputusan pada Februari 2022 tersebut mengindikasikan dia bisa masuk ke dalam program rehabilitasi jangka panjang Arab Saudi untuk jihadis radikal, yang berupaya mengubah sudut pandang mereka secara perlahan sambil memastikan mereka akan dipantau saat mereka kembali ke masyarakat.
Direkomendasikan Pindah Tahanan
Dewan peninjau Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (8/3) bahwa mereka merekomendasikan agar Sharbi dipindahkan ke tahanan Saudi.
Dengan pembebasan Sharbi, 31 tahanan saat ini masih tetap berada di Guantanamo. Angka ini turun jauh dari jumlah saat mencapai angka puncak hampir 800 orang. Di antara 31 tahanan itu, 17 orang di antaranya memenuhi syarat untuk dipindahkan dan Pentagon serta Departemen Luar Negeri AS sedang mencari negara untuk menerimanya.
Tiga tahanan lainnya memenuhi syarat untuk tinjauan Dewan Tinjauan Berkala, sementara sembilan tahanan menghadapi dakwaan di bawah komisi militer dan dua orang di antaranya telah dihukum dalam komisi tersebut.