Ketum PBNU: Ilmu Pengetahuan untuk Capai Kemuliaan Manusia

Ketum PBNU: Ilmu Pengetahuan untuk Capai Kemuliaan Manusia

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 08 Mar 2023 17:05 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak semua pihak untuk memikirkan dan mengembangan ilmu pengetahuan.
Foto: Dok. PBNU
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak semua pihak untuk memikirkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk mempersiapkan berbagai tantangan di masa depan.

Hal itu dia ungkapkan saat meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini diselenggarakan di Santika Dyandra Convention Center Medan, Sumatera Utara.

"Saya ingin mengajak Bapak Ibu Sekalian untuk berpikir ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

Lebih lanjut, kata dia, ilmu pengetahuan tidak bisa hanya dipahami untuk persaingan, melainkan dimandatkan untuk kemuliaan masa depan.

"Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan mandat yang ditegaskan Nabi Muhammad saw dalam haditsnya, bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.

"Kalau makamarimal (kemuliaan) akhlak bukan hanya Islam saja, mandat Rasulullah itu itmam, bukan sama sekali baru menggantikan yang lama, hanya menyempurnakan," ungkapnya.

Ia menjelaskan sebelum Islam, sudah ada kemuliaan akhlak. Islam berkontribusi menyempurnakan makarim akhlak bagi masa depan bersama dengan elemen lain di tengah kehidupan peradaban umat manusia ini.

"Saya kira ini adalah visi yang layak untuk dikembangkan atas nama Nahdlatul Ulama karena kalau tidak seperti ini, kita tidak punya atsar (bekas) yang konstruktif untuk kita sumbangkan bagi pergulatan masa depan bersama," jelasnya.

"Oleh karena itu, NU sebagai organisasi yang mengikuti ajaran ulama, maka satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan oleh NU adalah kemuliaan masa depan umat manusia," sambungnya.

Gus Yahya turut menyampaikan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas.

"Saya ucapkan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas semuanya," tuturnya.

Ia meyakini bahwa semua peserta datang dengan semangat yang baru, yang menggebu-gebu karena masih belum move on dari Harlah 1 Abad.

"Mudah-mudahan keranjingan terus sampai abad berikutnya," katanya.

Ia berharap Rakernas ini menghasilkan rencana yang konkret bisa dikerjakan dan bisa terukur hasilnya menuju perbaikan. Sudah banyak pendidikan tinggi NU di Indonesia sehingga perlu dikonsolidasikan secara kelembagaan menjadi satu sistem sehingga bisa bergulat dalam kekuatan bersama untuk mencapai sasasran yang lebih strategis.

Sementara itu, Ketua LPT PBNU Prof Ainun Na'im menyampaikan bahwa momentum ini merupakan program untuk menindaklanjuti arahan syuriyah maupun tanfiziyah NU untuk mengisi abad kedua NU dengan membangun pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas pendidikan kita sehingga berkontribusi untuk masa depan bangsa.

Ia juga melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 300 PTNU. Hadir pula perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

"Kami sadar kita harus berkolaborasi dengan PTN baik di bawah Kemendikbudristek maupun PTKIN. Juga PTS lainnya hadir untuk berkolaborasi membangun pendidikan tinggi kita," jelasnya.

Ia menambahkan Rakernas ini bakal menjalin kerja sama dengan industri CEO Microsoft Indonesia untuk membangun PTNU.

"Kita meningkatkan mutu dan tatakelola pendidikan tinggi," tutupnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi, Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekhshah, Kapolda Sumatra Utara Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Umar Yusri Tambunan, dan Atase Kebudayaan Kedutaan Arab Saudi. (akd/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads