Pemerintah China mengumumkan peningkatan anggaran militer sembari memperingatkan soal adanya ancaman-ancaman yang semakin meningkat dari luar negeri. Dalam sidang parlemen yang digelar sejak akhir pekan, Beijing mengungkapkan anggaran militer negara itu mencapai 1,55 triliun Yuan (Rp 3.432 triliun).
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (6/3/2023), pengumuman itu disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Li Keqiang saat berbicara di hadapan para delegasi Kongres Rakyat Nasional (NPC) yang menggelar rapat di Beijing sejak Minggu (5/3) waktu setempat.
Pengumuman soal peningkatan anggaran militer itu disampaikan saat para pemimpin China menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen untuk setahun mendatang -- salah satu target terendah dalam beberapa dekade terakhir.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (6/3/2023):
- Kapal Tenggelam di Perairan Jepang, 7 ABK Termasuk 6 WNI Hilang
Sebuah kapal pencari ikan dilaporkan tenggelam di perairan Jepang sejak Minggu (5/3) waktu setempat. Sedikitnya tujuh anak buah kapal (ABK), termasuk enam orang yang berkewarganegaraan Indonesia (WNI), masih hilang dalam insiden itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (6/3/2023), juru bicara Otoritas Penjaga Pantai Jepang, Keisuke Nakao, menyebut sebuah kapal patroli Angkatan Udara Jepang menemukan keberadaan kapal pencari ikan yang terbalik dan hanyut itu di perairan sebelah utara Kepulauan Senkaku sejak Minggu (5/3) sore.
Nakao menambahkan bahwa tujuh ABK kapal pencari ikan itu terdiri atas seorang warga Taiwan dan enam warga Indonesia (WNI). Semuanya dinyatakan hilang dalam insiden itu.
- China Tawarkan Reunifikasi Damai, Begini Jawaban Taiwan
Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang menjanjikan 'reunifikasi damai' dengan Taiwan saat berbicara dalam rapat tahunan parlemen di Beijing. Li juga menegaskan Beijing akan mengambil langkah-langkah tegas untuk menentang kemerdekaan Taipei.
Merespons hal itu, otoritas Taipei mengingatkan agar Beijing menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap demokrasi dan kebebasan. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin (6/3/2023).
Dalam tiga tahun terakhir, China meningkatkan aktivitas militer di dekat wilayah Taiwan, yang diklaim untuk merespons apa yang disebutnya sebagai 'kolusi' antara Taipei dan Amerika Serikat (AS) -- pendukung internasional dan pemasok senjata utama untuk Taiwan.
Pada Agustus tahun lalu, Beijing menggelar latihan perang di sekitar wilayah Taiwan untuk merespons kunjungan kontroversial Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei.
- Jenderal Top AS Mendadak ke Wilayah Kurdi, Suriah Geram!
Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras kunjungan mendadak jenderal top militer Amerika Serikat (AS) ke sebuah pangkalan militer di wilayah yang dikuasai Kurdi di negara tersebut. Damaskus menyebut kunjungan jenderal AS itu dilakukan secara 'ilegal'.
(ita/ita)