Kepala hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk pernyataan seorang menteri Israel yang mendesak agar sebuah kota Palestina yang bergolak, "dimusnahkan".
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/3/2023), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich membuat komentarnya itu pada hari Rabu (1/3) lalu, beberapa hari setelah dua orang pemukim Israel ditembak mati di kota Huwara. Insiden penembakan itu kemudian memicu para pemukim Israel menyerang kota di Tepi Barat utara tersebut.
"Saya pikir Huwara perlu dimusnahkan," kata Smotrich. "Saya pikir Negara Israel harus melakukannya," cetusnya.
Belakangan, dia menuliskan di Twitter bahwa dia "tidak bermaksud menghapus desa Huwara, tetapi hanya untuk bertindak dengan cara yang ditargetkan terhadap teroris".
Tetapi Kepala HAM PBB, Volker Turk, berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, mengecam komentar awal Smotrich sebagai "pernyataan hasutan kekerasan dan permusuhan yang tak terduga".
Turk meminta kedua belah pihak untuk mematuhi komitmen de-eskalasi yang dicapai setelah pembicaraan hari Minggu lalu di Yordania.
"Dalam waktu dekat, pemukiman di tanah yang diduduki harus diakhiri. Dan dalam waktu dekat, harus ada solusi dua negara," tegas Turk.
"Agar kekerasan ini berakhir, pendudukan harus diakhiri. Di semua pihak, orang-orang mengetahui hal ini," tandasnya.
Washington, sekutu setia Israel, bahkan lebih blak-blakan dalam menanggapi komentar Smotrich.
"Itu tidak bertanggung jawab, tercela, menjijikkan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price kepada wartawan.
"Sama seperti kami mengutuk hasutan Palestina untuk melakukan kekerasan, kami mengutuk pernyataan provokatif ini yang juga merupakan hasutan untuk melakukan kekerasan," tambahnya.
Simak Video 'Warga Israel Serang Pemukiman Palestina, Satu Orang Dibunuh':
(ita/ita)