Evakuasi korban gempa Turki masih berlangsung sejak guncangan 6 Februari lalu. Ada kisah bak mukjizat tentang korban yang berhasil diselamatkan usai bertahan berhari-hari.
Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu. Bangunan-bangunan termasuk hunian warga luluh lantas. Gedung-gedung menjadi puing.
Jumlah korban tewas hingga 14 Februari 2023 tercatat sebanyak sekitar 41 ribu orang. Meski demikian, ternyata mukjizat terjadi di balik-balik puing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang-orang yang berhasil diselamatkan bahkan ada warga lanjut usia kepala tujuh, hingga seorang ibu dan anaknya. Padahal, mereka sudah berhari-hari terhimpit tanpa makan.
Di tempat lain, ada seorang pria tua yang berhasill diselamatkan. Dia bertahan dengan cara yang luar biasa di balik puing-puing.
Ada banyak cerita-cerita lain yang menyiratkan mukjizat. Kisah nyata itu seperti bayi tujuh bulan yang selamat usai terjebak 139 jam di puing gempa, ada pula bocah yang diselamatkan setelah sepekan tidak ditemukan.
Selanjutnya, wanita ditemukan:
1. Lansia diselamatkan
Kota Kahramanmaras di selatan Turki merupakan wilayah yang dekat dengan pusat gempa. Di sini, ada dua perempuan yang berhasil diselamatkan pada Rabu (15/2) waktu setempat. Berita tersebut dilansir Reuters.
Para petugas penyelamat bertepuk tangan dan saling berpelukan saat ambulans membawa pergi seorang wanita berusia 74 tahun yang berhasil diselamatkan di Kahramanmaras.
Seorang wanita lainnya yang juga diselamatkan dari reruntuhan bangunan di kota yang sama disebut berusia 46 tahun.
![]() |
2. Ibu dan dua anaknya
Di Antakya, seorang ibu dan dua anaknya berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan yang ambruk di kota Antakya pada hari Rabu (15/2) waktu setempat.
Dilansir Anadolu, seorang wanita bernama Ela dan kedua anaknya yang diidentifikasi bernama Meysam dan Ali berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dari balik reruntuhan gedung apartemen yang ambruk. Ketiganya berhasil diselamatkan setelah 228 jam tertimbun puing-puing.
Selanjutnya, bertahan dengan minum kencing:
3. Bertahan dengan minum kencing
Huseyin Berber (62), warga penderita diabetes bertahan di celah reruntuhan dalam waktu 187 jam.
Kisah Berber tergolong ajaib di mana dinding pada lantai dasar rumahnya ambruk akibat gempa, namun ditopang oleh keberadaan kulkas dan lemari yang membuatnya masih bisa duduk di kursi dan menggunakan karpet untuk menjaga tubuhnya tetap hangat selama terjebak.
Berber juga masih memiliki persediaan satu botol air minum, dan ketika itu habis, dia meminum air kencingnya sendiri. Berber kini tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kota Mersin.
"Saya berteriak, berteriak dan berteriak. Tidak ada yang mendengar saya. Saya berteriak begitu keras hingga tenggorokan saya sakit... Seseorang mengulurkan tangan dan disambut oleh tangan saya. Mereka menarik saya keluar dari sana. Lubang tempat saya keluar sangat kecil. Itu membuat saya sedikit takut," tuturnya.