Kepolisian Turki menangkap seorang pria yang berusaha menculik seorang bayi dari sebuah rumah sakit di wilayah selatan negara itu, yang diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 sepekan lalu. Dalam aksinya, pria itu nekat menyamar sebagai kepala kepolisian setempat.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/2/2023), lebih dari 41.000 ribu orang dikonfirmasi tewas di Turki dan Suriah akibat gempa kuat yang mengguncang pada 6 Februari lalu. Dari angka itu, menurut data otoritas Ankara, sedikitnya 35.418 orang tewas akibat gempa di wilayah Turki bagian selatan.
Laporan kantor berita Turki, Anadolu, menyebut seorang pria memasuki sebuah rumah sakit di Provinsi Hatay yang terdampak gempa dengan menyamar sebagai seorang kepala kepolisian di distrik Samandag.
Staf rumah sakit itu menyadari kartu identitas kepolisian yang dibawa pria itu palsu dan langsung melaporkannya kepada kantor polisi setempat.
Ketika para personel kepolisian setempat menahan pria yang tidak disebut identitasnya itu, mereka menemukan kartu identitas polisi dan militer yang palsu.
Ditemukan juga emas dan uang dalam pecahan mata uang Lira, dolar Amerika dan Euro, dengan nilai total mencapai US$ 6.500 (Rp 98,2 juta).
Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Anadolu soal kondisi bayi yang hendak diculik pria itu.
Sejumlah orang tua di Turki mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada AFP atas rumor penculikan anak yang beredar setelah gempa terjadi.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Tim SAR Indonesia Kembali Evakuasi 2 Korban Gempa Turki':
(nvc/idh)