Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan awal US$ 85 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) untuk membantu Turki dan Suriah pulih dari gempa bumi dahsyat. AS juga memberikan keringanan sementara untuk beberapa sanksi terkait Damaskus.
Gempa Magnitudo (M) 7,8 melanda Senin pagi di dekat perbatasan Turki-Suriah, dan hingga Jumat pagi waktu setempat, jumlah korban tewas di kedua negara telah mencapai 21.000 orang. Upaya pencarian terus berlanjut tetapi peluang untuk menemukan orang yang selamat semakin tipis.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/2/2023), Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengatakan dana itu akan diberikan kepada mitra-mitra di lapangan "untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi jutaan orang", termasuk melalui makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana tersebut juga akan mendukung air minum yang bersih dan sanitasi untuk mencegah wabah penyakit, kata USAID dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis pagi waktu setempat berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk membahas kebutuhan sekutu NATO itu.
"Kami bangga bergabung dengan upaya global untuk membantu Turki seperti halnya Turki yang sering menyumbangkan ahli penyelamat kemanusiaannya ke begitu banyak negara lain di masa lalu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan.
Departemen Keuangan AS kemudian mengumumkan pencabutan sementara beberapa sanksi terkait Suriah, berharap untuk memastikan bahwa bantuan bergerak secepat mungkin kepada mereka yang terkena dampak.
Langkah tersebut "mengizinkan selama 180 hari semua transaksi yang berkaitan dengan bantuan gempa yang dilarang oleh Peraturan Sanksi Suriah," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
Lihat video 'Korban Tewas Gempa Dahsyat Turki-Suriah Hampir Mencapai 20.000':
Para pejabat mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengirim tim penyelamat ke Turki dan telah menyumbangkan pemecah beton, generator, sistem pemurnian air, dan helikopter.
USAID mengatakan tim penyelamat difokuskan pada Adiyaman yang terkena dampak parah - sebuah kota di tenggara Turki - mencari korban selamat dengan bantuan anjing, kamera, dan alat pendengar.
Menyusul kerusakan besar pada jalan dan jembatan, militer AS juga telah mengirim helikopter Black Hawk dan Chinook untuk mengantarkan pasokan.
Bantuan di Suriah akan melalui mitra-mitra lokal karena pemerintah Amerika Serikat menolak untuk berurusan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad terkait perang saudara di Suriah yang telah berlangsung bertahun-tahun.
"Kami menyerukan rezim Assad untuk segera mengizinkan bantuan melalui semua penyeberangan perbatasan; mengizinkan distribusi bantuan ke semua daerah yang terkena dampak; dan memberikan akses kemanusiaan ke semua orang di Suriah yang membutuhkan, tanpa kecuali," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.