Biden Komentari Xi Jinping, China Berang!

Biden Komentari Xi Jinping, China Berang!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 09 Feb 2023 16:11 WIB
Chinas President Xi Jinping arrives to attend the APEC Economic Leaders Meeting during the Asia-Pacific Economic Cooperation, APEC summit, Saturday, Nov. 19, 2022, in Bangkok, Thailand. (Jack Taylor/Pool Photo via AP)
Presiden China Xi Jinping (Foto: Jack Taylor/Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut bahwa pemimpin China Xi Jinping menghadapi "masalah besar". Komentar Biden itu membuat berang pemerintah China dan menyebutnya "sangat tidak bertanggung jawab".

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/2/2023), dalam sebuah wawancara dengan PBS, Biden mengatakan bahwa China dibatasi kemampuannya untuk menghadapi Amerika Serikat oleh kebutuhan untuk melindungi perdagangan internasional, dan bahwa Xi sendiri berada dalam posisi yang tidak menyenangkan.

Biden menyebut Presiden Xi Jinping menghadapi "masalah besar", termasuk ekonomi yang rapuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisakah Anda memikirkan pemimpin dunia lain yang bertukar tempat dengan Xi Jinping? Saya tidak bisa memikirkannya," kata Biden.

"Pria ini punya masalah yang sangat besar," ujar Biden.

ADVERTISEMENT

Pemerintah China membalas pernyataan itu pada Kamis (9/2) lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Dia mengatakan dalam briefing media bahwa Beijing "sangat tidak senang" atas pernyataan Biden tersebut.

"Jenis retorika dari AS ini sangat tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan etika diplomatik dasar," cetus Mao, seraya menambahkan bahwa Beijing "dengan tegas menentang ini".

Hubungan AS dan China kembali memanas setelah munculnya balon China di wilayah udara AS, yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS pada hari Sabtu lalu.

Pemerintah AS menuduh balon itu dimaksudkan untuk spionase.

Simak Video: Joe Biden Puji Pilot Tembak Jatuh Balon Mata-mata China

[Gambas:Video 20detik]



Dalam wawancaranya dengan PBS, Biden membela keputusan untuk menembak jatuh balon itu dan menekankan bahwa AS tidak mencari konflik dengan China.

"Kami akan bersaing sepenuhnya dengan China, tapi... kami tidak mencari konflik -- dan itulah yang terjadi sejauh ini," cetus Biden.

Pemerintah China bersikeras bahwa balon itu hanya melakukan penelitian cuaca, tetapi Pentagon menggambarkannya sebagai operasi mata-mata berteknologi tinggi. Balon itu melayang di ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada kebanyakan pesawat terbang dan melintasi langsung setidaknya satu situs militer AS yang sensitif.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut balon mata-mata China itu sebagai bagian dari "armada" dan mengatakan balon-balon itu telah terlihat di seluruh dunia selama beberapa tahun.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads