Bantuan AS untuk Korban Gempa Suriah tapi Ada Syaratnya

ADVERTISEMENT

Bantuan AS untuk Korban Gempa Suriah tapi Ada Syaratnya

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Feb 2023 20:30 WIB
A baby girl who was born under the rubble caused by an earthquake that hit Syria and Turkey receives treatment inside an incubator at a childrens hospital in the town of Afrin, Aleppo province, Syria, Tuesday, Feb. 7, 2023. Residents in the northwest Syrian town discovered the crying infant whose mother gave birth to her while buried underneath the rubble of a five-story apartment building levelled by this week’s devastating earthquake, relatives and a doctor say.  (AP Photo/Ghaith Alsayed)
Bangunan hancur akibat gempa di Suriah. (AP/Ghaith Alsayed)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) menyatakan siap mengirim bantuan untuk korban gempa dahsyat di Suriah. Namun, ada syaratnya.

Dilansir AFP, Rabu (8/2/2023), Pemerintah AS menyatakan bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bermagnitudo 7,8 di Suriah. Namun, Washington menegaskan tidak akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Otoritas AS mengatakan akan mengirimkan bantuan lebih lanjut ke Turki setelah mengirimkan dua tim penyelamat ke negara sekutu NATO itu. Korban gempa di Suriah tersebar di wilayah yang dikuasai pemberontak dan dikuasai pemerintah.

"Di Suriah, kami memiliki mitra-mitra kemanusiaan yang didanai AS yang mengoordinasikan bantuan penyelamatan nyawa," tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken kepada wartawan saat bertemu Menlu Austria pekan ini.

"Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan untuk membantu orang-orang di Suriah pulih dari bencana ini, sama seperti kami telah menjadi donatur kemanusiaan utama mereka sejak awal perang di Suriah sendiri," sebutnya.

"Saya ingin menekankan bahwa dana ini, tentu saja, untuk rakyat Suriah -- bukan rezim pemerintah. Itu tidak akan berubah," tegas Blinken.

Hingga kini, AS menolak menormalisasi hubungan dengan pemerintahan Assad atau bantuan rekonstruksi langsung apapun, dan menuntut pertanggungjawaban atas berbagai praktik pelanggaran yang dituduhkan AS terjadi selama 12 tahun perang sipil Suriah. Assad sendiri berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Suriah yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan dalam setahun terakhir, memulihkan hubungan dengan beberapa negara Arab juga Turki.

Stephen Allen yang memimpin tim cepat tanggap di lapangan untuk Badan Pembangunan Nasional AS, menyatakan sebagian besar kerusakan terjadi di area-area yang tidak dikuasai pasukan Assad dan USAID memiliki mitra-mitra lokal di sana.

Allen menyebut USAID mengalihkan bantuan yang ditujukan untuk area-area terdampak perang di Suriah. Bantuan itu difokuskan pada upaya penyelamatan dan bantuan darurat lainnya yang dibutuhkan seperti tempat perlindungan dan pasokan makanan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT