Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi Magnitudo 7,8 di Suriah. Namun, Washington juga menegaskan tidak akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Seperti dilansir AFP, Rabu (8/2/2023), otoritas AS juga mengatakan akan mengirimkan bantuan lebih lanjut ke Turki setelah mengirimkan dua tim penyelamat ke negara sekutu NATO itu. Jumlah korban tewas akibat gempa kuat pada Senin (6/2) itu, menurut CNN, bertambah menjadi 7.926 orang di Turki dan Suriah sejauh ini.
Data terbaru otoritas Pertahanan Sipil Suriah menyebut sedikitnya 1.220 orang tewas akibat gempa di area-area yang dikuasai pemberontak. Sedikitnya 812 orang lainnya, menurut kantor berita SANA, dikonfirmasi tewas di area-area Suriah yang dikuasai pemerintah.
Di Turki, Wakil Presiden Guat Oktay menyebut sedikitnya 5.894 tewas akibat gempa sejauh ini.
"Di Suriah, kami memiliki mitra-mitra kemanusiaan yang didanai AS yang mengoordinasikan bantuan penyelamatan nyawa," tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken kepada wartawan saat bertemu Menlu Austria pekan ini.
"Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan untuk membantu orang-orang di Suriah pulih dari bencana ini, sama seperti kami telah menjadi donatur kemanusiaan utama mereka sejak awal perang di Suriah sendiri," sebutnya.
"Saya ingin menekankan bahwa dana ini, tentu saja, untuk rakyat Suriah -- bukan rezim pemerintah. Itu tidak akan berubah," tegas Blinken.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.