China Marah AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata: Dampaknya Serius!

ADVERTISEMENT

China Marah AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata: Dampaknya Serius!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 06 Feb 2023 12:25 WIB
ADDS PENTAGON RESPONSE THAT IT WOULD NOT CONFIRM - A high altitude balloon floats over Billings, Mont., on Wednesday, Feb. 1, 2023. The U.S. is tracking a suspected Chinese surveillance balloon that has been spotted over U.S. airspace for a couple days, but the Pentagon decided not to shoot it down due to risks of harm for people on the ground, officials said Thursday, Feb. 2, 2023. The Pentagon would not confirm that the balloon in the photo was the surveillance balloon. (Larry Mayer/The Billings Gazette via AP)
penampakan balon mata-mata China (Foto: Larry Mayer/The Billings Gazette via AP)
Jakarta -

Pemerintah China marah atas keputusan Amerika Serikat untuk menembak jatuh balon China yang diklaim Beijing telah menyimpang dari jalurnya. Kementerian Luar Negeri China menyebut keputusan itu telah "berdampak serius dan merusak" hubungan antara kedua negara.

Pesawat tanpa awak milik China, yang menurut Washington adalah balon mata-mata, telah menghabiskan waktu beberapa hari terbang di atas wilayah AS, membuat Washington membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Washington pada hari Sabtu lalu mengatakan sebuah jet tempur telah menembak jatuh balon mata-mata China itu di wilayah lepas pantai Carolina Selatan, karena apa yang disebutnya sebagai "pelanggaran yang tidak dapat diterima" oleh Beijing terhadap kedaulatan Amerika Serikat.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (6/2/2023), Beijing memprotes tindakan tersebut, mengklaim bahwa balon tersebut adalah pesawat sipil tanpa awak yang tersasar keluar jalur. Pada hari Minggu (5/2), China mengajukan pengaduan resmi ke kedutaan AS di China.

"Tindakan Amerika Serikat berdampak serius dan merusak upaya dan kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan China-AS sejak pertemuan di Bali," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng dalam pengaduan tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri. Dia merujuk pada pertemuan puncak antara presiden Joe Biden dan Xi Jinping pada November tahun lalu di Bali.

"Kami memperhatikan perkembangan situasi dan berhak untuk membuat reaksi lebih lanjut yang diperlukan," imbuh pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Sebelumnya, pejabat-pejabat Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada hari Jumat lalu menggambarkan pesawat itu sebagai "balon pengintai ketinggian tinggi", menambahkan bahwa Washington telah mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya mengumpulkan informasi sensitif.

Simak Video 'Balon Mata-mata Milik China Akhirnya Ditembak Jatuh Militer AS':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT