Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dihujani kritikan oleh para politisi Partai Republik terkait keputusan menembak jatuh balon mata-mata China pada akhir pekan lalu. Biden dinilai lamban karena menunggu beberapa hari sebelum menembak jatuh balon mata-mata yang diduga milik China itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (6/2/2023), salah satu kritikan datang dari Senator Florida, Marco Rubio, yang juga menjabat wakil ketua Komisi Intelijen Senat AS.
Rubio yang merupakan politisi senior Republikan ini mengkritik Biden karena menunggu begitu lama untuk memperingatkan publik ketika balon mata-mata itu melakukan penerbangan yang 'belum pernah terjadi sebelumnya' di wilayah udara AS. Rubio bahkan menyebutnya sebagai 'kelalaian tugas' oleh Biden.
Digambarkan oleh Rubio bahwa balon mata-mata itu menjadi upaya kurang ajar oleh China untuk mempermalukan Biden sebelum dia menyampaikan pidato kenegaraan, State of the Union, pada Selasa (7/2) besok, dan mengganggu kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken ke Beijing, yang telah dibatalkan.
Berbicara kepada CNN, Rubio menyebut pesan Beijing adalah: "Kita memiliki kemampuan untuk melakukan ini, dan Amerika tidak bisa berbuat apa-apa."
Kritikan lainnya datang dari anggota DPR AS Mike Turner dari Partai Republik, yang juga menjabat Ketua Komisi Intelijen DPR AS. Turner menggunakan perbandingan permainan futbol untuk mengkritik keputusan Biden menunggu beberapa hari sebelum menembak jatuh balon mata-mata itu.
"Jelas keputusan Presiden menjatuhkannya di atas Atlantik adalah ... semacam menangkal quarterback setelah permainan berakhir. Satelit telah menyelesaikan misinya. Itu tidak seharusnya diperbolehkan masuk ke wilayah Amerika Serikat," tegasnya.
Simak Video 'Geger 'Balon Mata-Mata' Bikin Menlu AS Batal ke China':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.