Telepon Presiden Pakistan, Xi Jinping Kutuk Keras Bom di Masjid Peshawar

ADVERTISEMENT

Telepon Presiden Pakistan, Xi Jinping Kutuk Keras Bom di Masjid Peshawar

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 13:10 WIB
Chinese President Xi Jinping speaks at the closing ceremony of the 20th National Congress of the Communist Party of China, at the Great Hall of the People in Beijing, China October 22, 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Presiden China Xi Jinping (dok. REUTERS/Tingshu Wang)
Beijing -

Presiden China Xi Jinping mengutuk keras serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, yang menewaskan sedikitnya 101 orang. Xi juga menegaskan dukungan kuat untuk Pakistan saat berbicara via telepon dengan Presiden Arif Alvi pekan ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/2/2023), ledakan yang mengguncang sebuah masjid di Peshawar pada Senin (30/1) waktu setempat diduga kuat disebabkan oleh seorang pengebom bunuh diri. Masjid yang diguncang ledakan itu terletak di dalam kompleks markas Kepolisian Peshawar yang dijaga ketat.

Sebagian besar korban tewas merupakan para polisi yang sedang menjalankan ibadah salat di dalam masjid tersebut.

Pelaku disebut berhasil menyelinap tanpa terdeteksi ke dalam kompleks yang memiliki pengamanan ketat itu dan meledakkan bom yang terpasang pada tubuhnya di tengah-tengah jemaah, hingga menyebabkan salah satu dinding masjid ambruk.

Kepolisian setempat juga menyebut bahwa serangan bom itu merupakan balasan atas operasi garis depan yang dilakukan kepolisian terhadap militan setempat.

Xi menyampaikan kecaman keras terhadap serangan bom itu dalam percakapan telepon dengan Presiden Alvi pada Rabu (1/2) waktu setempat. Menurut televisi pemerintah CCTV, Xi menegaskan bahwa China 'menentang segala bentuk terorisme dan mengutuk keras insiden itu'.

"China akan terus mendukung Pakistan dengan teguh dalam mempromosikan rencana aksi kontra-terorisme nasional, menjaga stabilitas sosial dan melindungi keselamatan rakyat," tegas Xi kepada Alvi dalam percakapan telepon itu, seperti dikutip CCTV.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT