Kepolisian Pakistan menangkap sedikitnya 23 tersangka terkait ledakan bom bunuh diri yang mengguncang sebuah masjid di kompleks markas Kepolisian Peshawar. Otoritas setempat tengah menyelidiki dugaan keterlibatan orang dalam yang membantu serangan bom.
Seperti dilansir AFP, Kamis (2/2/2023), ledakan bom bunuh diri yang mengguncang pada Senin (30/1) waktu setempat itu menewaskan sedikitnya 101 orang, yang sebagian besar merupakan personel kepolisian yang sedang menjalankan salat di masjid tersebut.
Seorang pengebom bunuh diri berhasil menyelinap tanpa terdeteksi ke dalam kompleks yang memiliki pengamanan ketat di Peshawar bagian barat dan meledakkan bom yang terpasang pada tubuhnya di tengah-tengah jemaah, hingga menyebabkan salah satu dinding masjid ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, menuturkan kepada wartawan bahwa pengebom bunuh diri itu masuk ke dalam masjid sebagai tamu, dengan membawa bahan peledak seberat 10-12 kilogram yang sebelumnya dibawa dalam potongan-potongan.
Dituturkan seorang pejabat senior provinsi setempat, yang enggan disebut namanya, kepada AFP bahwa otoritas terkait juga sedang menyelidiki dugaan adanya orang-orang di dalam kompleks markas kepolisian itu yang membantu mengoordinasikan serangan bom itu.
"Kami telah menahan orang-orang dari kalangan (markas besar) kepolisian untuk mengetahui bagaimana bahan peledak bisa masuk ke dalam dan untuk melihat apakah ada polisi yang juga terlibat dalam serangan itu," tutur pejabat senior itu.
"Pelaku penyerangan dan fasilitatornya mungkin memiliki jaringan di luar Pakistan," imbuh pejabat Pakistan itu.
Pejabat senior Pakistan itu menambahkan bahwa beberapa orang dari 23 tersangka yang ditangkap berasal dari kota dan bekas daerah suku etnis yang berbatasan dengan wilayah Afghanistan.
Simak video 'Cerita Korban Bom Masjid Pakistan 'Diselamatkan' Allah':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Otoritas Pakistan sedang menyelidiki lebih lanjut soal pelanggaran keamanan besar-besaran yang terjadi di salah satu area paling dijaga ketat di Peshawar itu. Ledakan bom itu mengguncang area yang juga menjadi lokasi kantor badan intelijen dan biro kontraterorisme setempat, serta kantor pemerintah daerah.
Aksi militansi tingkat rendah, yang sering menargetkan pos pemeriksaan keamanan, diketahui terus mengalami peningkatan di area-area dekat Peshawar yang berbatasan Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul sejak Agustus 2021.
Serangan-serangan semacam itu sebelumnya diklaim oleh Taliban Pakistan dan kelompok Islamic State (ISIS) cabang Pakistan, namun serangan dengan banyak korban jarang terjadi.
Untuk bom bunuh diri di Peshawar, kepolisian setempat menduga sebuah kelompok militan yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan ada di balik serangan itu. Ledakan bom di Peshawar itu juga tercatat sebagai serangan paling mematikan di Pakistan dalam lima tahun terakhir.