Aktris Taiwan, Charlene An, mendapat perlakuan tidak enak ketika liburan di Bangkok, Thailand. Charlene diperas oleh oknum polisi Thailand.
Dirangkum detikcom, Rabu (1/2/2023), oknum polisi yang memeras Charlene meminta uang senilai 27.000 Baht atau jika dirupiahkan nilainya Rp 12,2 juta. Oknum polisi itu juga mengancam, jika Charlene tidak memberikan uang tersebut maka Charlene akan didakwa melakukan perbuatan kriminal.
Alasan oknum polisi itu mau mendakwanya karena rombongan Charlene membawa sebuah rokok elektrik. Pada akhirnya Charlene membayar uang sebesar 27.000 Baht sebelum diperbolehkan pergi oleh polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Associated Press, cerita dugaan pemerasan itu pun sampai ke telinga pemerintah Thailand. Charlene membagikan pengalamannya itu di media sosialnya, Charlene mengatakan insiden itu terjadi saat dia bersama teman-temannya berpergian dengan taksi setelah menghabiskan malam di Bangkok pada 5 Januari 2023 lalu.
Taksi yang ditumpangi Charlene dicegat dan digeledah polisi ketika melewati pos pemeriksaan pada dini hari.
Simak juga 'Detik-detik Kecelakaan Mobil Horor di Thailand, Tewaskan 11 Orang':
Oknum Polisi Dinonaktifkan Sementara
Karena viralnya cerita Charlene itu, kepolisian Thailand bergerak cepat, dan kemudian mengumumkan bahwa ada tujuh polisi, yang terdiri atas dua personel berpangkat kapten, dua mayor sersan senior dan tiga sersan yang ada di pos pemeriksaan saat kejadian.
Ke-tujuh polisi itu kini telah dinonaktifkan sementara saat penyelidikan terus berlangsung.
Komisioner Kepolisian Thailand Jenderal Damrongsak Kittiprapas juga menyampaikan permintaan maaf kepada Charlene dan teman-temannya. Menurutnya, di kepolisian ada polisi baik dan buruk.
"Masih banyak polisi yang baik. Kita harus mendorong yang baik dan menangani yang buruk," ucap Damrongsak saat berbicara kepada wartawan di markas besar Kepolisian Thailand.
"Saya ingin menekankan bahwa kota kita memiliki banyak pengunjung yang datang. Polisi imigrasi, polisi pariwisata dan polisi lokal harus menjaga para turis dengan sebaik mungkin," imbuhnya.
Damrongsak pun meminta maaf ke Charlene An dan teman-temannya. Dia menegaskan siapa saja yang terbukti bersalah dalam kasus ini akan dihukum.
"Dan atas insiden yang terjadi, jika ada pelanggaran, sebagai kepala organisasi, saya meminta maaf kepada para korban yang terkena dampak dari apa yang terjadi," ujar Damrongsak dalam permintaan maafnya.
Kepolisian Thailand sebelumnya membantah tuduhan pemerasan, dan menyebut aktris Taiwan itu mabuk dan tidak bisa menunjukkan dokumen perjalanannya, kemungkinan karena kendala bahasa. Namun kepolisian tidak bisa membuktikan argumen itu dengan video yang terekam pada kamera yang menempel pada tubuh setiap personelnya.
Arahan PM Thailand
Terkait peristiwa pemerasan tersebut, Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-O-Cha. Dia memerintahkan lembaga-lembaga terkait untuk menyelidiki klaim pemerasan terhadap aktris Taiwan tersebut. Dia menegaskan bahwa pelaku sebenarnya harus dihukum tanpa kecuali.
"Masalah ini sangat mengakar. Kita perlu memisahkan polisi yang baik dari polisi yang buruk, dan para pelaku yang sebenarnya harus menghadapi hukuman," tegas PM Prayuth Dilansir media The Star.
Ketika ditanya apakah PM Prayuth akan meminta maaf atau tidak kepada aktris Taiwan tersebut atas pemerasan tersebut, dia menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut.