"Saya nyaris mati. Kemudian, mereka memberikan dompetnya, telepon genggamnya dan cincin pernikahan kepada saya, dan mereka membawanya ke ruang bawah tanah," imbuhnya.
Setelah berhasil membuktikan dirinya tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara, Gutierrez bersama keluarganya meninggalkan Kolombia dan pergi ke Amerika Serikat (AS), di mana dia tinggal di sana selama satu dekade terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal bulan ini, Gutierrez pulang ke Kolombia untuk mengucapkan perpisahan dengan ayahnya yang jatuh sakit, namun dia kembali ditangkap polisi. Agen-agen Interpol langsung menaiki pesawat yang ditumpangi Gutierrez begitu pesawat mendarat di landasan bandara Bogota.
Gutierrez diminta menunjukkan kartu identitas dan setelah mengonfirmasi namanya, agen Interpol membawa Gutierrez pergi. Hingga kini, Gutierrez masih mendekam di dalam penjara kantor polisi Los Martires, Kolombia.
"Mereka tidak memberinya kesempatan pada Sabtu pagi ketika dia tiba di Kolombia, di dalam pesawat mereka meminta kartu identitasnya. Interpol masuk dan menangkap saudara laki-laki saya," ucap saudara perempuan Gutierrez kepada media lokal Noticias Caracol.
(nvc/ita)