Korban jiwa dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat bertambah menjadi 9 warga Palestina, termasuk seorang wanita tua. Para pejabat Palestina juga menuduh pasukan Israel menggunakan gas air mata di dalam bangsal rumah sakit anak-anak.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/1/2023), jumlah korban tewas meningkat menjadi "sembilan martir termasuk seorang wanita lanjut usia," kata Kementerian Kesehatan Palestina, dengan beberapa orang terluka.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila menuduh bahwa "pasukan pendudukan menyerbu Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan dengan sengaja menembakkan tabung gas air mata ke departemen pediatrik di rumah sakit".
Dia menggambarkan situasi di kamp pengungsi itu sebagai "kritis" dan mengatakan pasukan Israel mencegah ambulans mencapai para korban yang terluka.
Militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya oleh AFP tentang tuduhan gas air mata oleh Menteri Kesehatan Palestina.
Militer hanya mengatakan bahwa "pasukannya beroperasi di Jenin".
Kematian pada Kamis (26/1) tersebut membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sepanjang tahun ini menjadi 29 orang, termasuk petempur dan warga sipil, yang sebagian besar ditembak oleh pasukan Israel.
Wakil Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub mengatakan kepada AFP bahwa penduduk hidup dalam "keadaan perang yang sebenarnya".
Simak juga 'Pria Palestina Ditembak Mati Sipil Israel':