Pasukan Israel melancarkan serangan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat pada Kamis (26/1). Para pejabat Palestina mengatakan serangan itu menewaskan empat warga Palestina termasuk seorang wanita tua. Palestina juga menuduh para tentara Israel menggunakan gas air mata di dalam sebuah rumah sakit.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/1/2023), korban tewas meningkat menjadi "empat martir termasuk seorang wanita lanjut usia," kata Kementerian Kesehatan Palestina, menambahkan bahwa 13 orang lainnya terluka, termasuk tiga orang dengan luka-luka parah.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan bahwa "pasukan pendudukan menyerbu Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan dengan sengaja menembakkan tabung gas air mata ke departemen pediatrik di rumah sakit".
Baca juga: Pria Palestina Ditembak Mati Sipil Israel |
Militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya oleh AFP tentang tuduhan gas air mata oleh Menteri Kesehatan Palestina tersebut.
Militer Israel hanya mengatakan bahwa "pasukannya beroperasi di Jenin".
Dengan jatuhnya korban tewas pada Kamis tersebut membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sepanjang tahun ini menjadi 24 orang, termasuk petempur dan warga sipil, yang sebagian besar ditembak oleh pasukan Israel.
Sebelumnya, pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina dalam insiden terpisah pada Rabu (25/1) waktu setempat. Dalam satu insiden, warga Palestina ditembak mati setelah diduga mencoba menikam tentara. Dalam insiden lainnya, seorang remaja Palestina tewas ditembak setelah terlihat menodongkan senjata api yang ternyata palsu ke polisi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, dalam insiden pertama, Arref Abdel Nasser Arref Lahlouh (22) tewas "akibat tembakan Israel," di dekat kota Qalqilya, Tepi Barat.
Simak juga 'Pria Palestina Ditembak Mati Sipil Israel':
