Chris Hipkins terpilih menjadi Ketua Partai Buruh sekaligus menggantikan Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri Selandia Baru. Chris Hipkins mengkritik perlakuan 'menjijikkan' terhadap pendahulunya, Jacinda Ardern.
Dilansir AFP, Minggu (22/1/2023) Hipkins mengecam pelecehan pribadi yang dialami Ardern yang berlangsung selama lebih dari lima tahun lamanya. Pernyataan Hipkins ini dikeluarkan beberapa jam setelah dirinya didukung oleh anggota parlemen Partai Buruh dengan suara bulat.
Jacinda Ardern diketahui sebelumnya mendadak mengumumkan pengunduran diri pada Kamis (19/1) lalu. Keputusan Ardern untuk mengundurkan diri dari perdana menteri tak ayal memicu perdebatan se-nasional tentang tekanan yang dia hadapi.
Ardern mendadak mengundurkan diri berselang sembilan bulan sebelum pemilu 14 Oktober. Ardern mengatakan dia tidak lagi 'cukup di dalam tangki' atau 'enough in the tank'.
Merespons ini, para politisi dan tokoh publik berbaris untuk mengkritik pedas yang dilakukan Ardern sebagai perdana menteri, terutama di media sosial, meskipun dia tidak menyebutkannya sendiri.
"Cara Jacinda diperlakukan, terutama oleh beberapa segmen masyarakat kita -- dan mereka adalah minoritas kecil -- benar-benar menjijikkan," kata Hipkins.
"Itu tidak merepresentasikan siapa kita sebagai sebuah negara," kata menteri pendidikan dan kepolisian itu.
Simak halaman selanjutnya
(dwia/aik)