Gugatan hukum itu, yang ditolak Middlebrooks tahun lalu, mengklaim bahwa Hillary -- yang kalah dari Trump dalam pilpres 2016, dan beberapa pihak lainnya telah menciptakan narasi palsu yang menuduh kampanye Trump berkolusi dengan Rusia.
Trump meminta ganti rugi sebesar US$ 70 juta dalam gugatan hukum ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Taliban Pamer Supercar Pertama Buatan Afghanistan, Mirip Lamborghini
Taliban yang kini menguasai Afghanistan memamerkan prototipe supercar pertama yang dirakit di dalam negeri. Supercar bernama Mada 9 itu dirakit dengan mesin Toyota Corolla dan mendapatkan inspirasi nama dari satwa liar asal Australia.
Seperti dilansir news.com.au, Jumat (20/1/2023), supercar berwarna hitam itu disebut dirakit oleh Institut Kejuruan Teknis Afghanistan dan perusahaan desain mobil bernama ENTOP. Penampakan supercar itu dengan mesin yang ramping telah menarik perhatian global.
Dengan wujud yang mirip Lamborghini Aventador, supercar buatan Afghanistan itu memiliki gaya yang sangar, dengan suspensi pushrod yang terinspirasi motorsport dan lampu LED yang tipis.
Namun mesin V12 seperti yang ada pada Lamborghini tidak ada dalam supercar buatan Afghanistan itu. Sebaliknya, coupe yang ramping ini menggunakan mesin 1,8 liter yang sederhana dari sebuah Toyota Corolla yang dipasang di tengah mobil, yang menggerakkan roda belakang.
- Rusia Ancam NATO: Kekalahan di Ukraina Bisa Picu Perang Nuklir!
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev kembali melontarkan ancaman untuk aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Medvedev mengingatkan bahwa kekalahan Rusia dalam perang di Ukraina bisa memicu perang nuklir!
Secara terpisah, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia menyatakan bahwa dunia akan berakhir jika Barat berusaha menghancurkan Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/1/2023), retorika apokaliptik semacam itu dimaksudkan untuk mencegah aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) agar tidak terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina. Pekan ini, sekutu-sekutu Ukraina dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas pasokan senjata lainnya.
Namun pengakuan eksplisit bahwa Rusia mungkin kalah dalam medan perang, menandai momen langka untuk keraguan publik dari seorang anggota terkemuka lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin. Medvedev yang merupakan sekutu dekat Putin tersebut, kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.
"Kekalahan sebuah kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir," cetus Medvedev dalam pernyataan terbaru via Telegram.
(ita/ita)