Serangan Rudal Tewaskan 40 Orang di Dnipro, Rusia Salahkan Ukraina!

Serangan Rudal Tewaskan 40 Orang di Dnipro, Rusia Salahkan Ukraina!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 17 Jan 2023 12:25 WIB
Emergency personnel work at the site where an apartment block was heavily damaged by a Russian missile strike, amid Russias attack on Ukraine, in Dnipro, Ukraine January 15, 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne     TPX IMAGES OF THE DAY
serangan rudal di kota Dnipro, Ukraina (Foto: REUTERS/CLODAGH KILCOYNE)
Jakarta -

Jumlah korban akibat serangan rudal dahsyat di kota Dnipro, Ukraina diperkirakan akan meningkat melampaui 40 orang pada Selasa (17/1), seiring tim penyelamat terus mencari 25 orang yang masih hilang di reruntuhan bangunan. Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan di Ukraina sejak Rusia memulai invasinya.

Namun, Kremlin mengklaim pasukannya tidak bertanggung jawab atas serangan rudal itu. Kremlin bahkan menyebut soal teori tidak berdasar yang beredar di media sosial bahwa sistem pertahanan udara Ukraina telah menyebabkan kerusakan tersebut.

"Angkatan bersenjata Rusia tidak menyerang bangunan tempat tinggal atau infrastruktur sosial. Mereka menyerang target militer," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan rudal itu sebagai kejahatan perang.

"Tidak diragukan lagi: setiap orang yang bersalah atas kejahatan perang ini akan diidentifikasi dan diadili," kata Zelensky dalam pidato malamnya pada Senin (16/1) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Layanan darurat memberikan jumlah korban baru di Dnipro yang menyebutkan bahwa tiga anak termasuk di antara mereka yang tewas, dengan 25 orang masih belum ditemukan. Sebanyak 77 orang terluka dalam serangan itu.

"Operasi penyelamatan, penghancuran puing-puing, tidak akan berakhir sampai mayat semua yang tewas ditemukan. Sejauh ini, 40 orang tewas," kata wakil kepala kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan itu, dengan juru bicaranya mengatakan itu adalah "contoh lain dari dugaan pelanggaran hukum perang".

Simak juga Video: Rusia Rudal Apartemen di Dnipro, Belasan Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Pemerintah Ukraina telah meminta lebih banyak senjata dari sekutu-sekutu Barat untuk mempertahankan diri. Pada akhir pekan lalu, Inggris mengumumkan rencana untuk mengirimkan 14 unit tank tempur utama Challenger 2 beserta dukungan artileri canggih ke Ukraina dalam beberapa pekan ke depan.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan bahwa lebih banyak persenjataan hanya akan mengintensifkan pertempuran dan Kremlin bertekad akan membakar tank-tank tersebut.

"Mereka menggunakan negara ini (Ukraina) sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan anti-Rusia mereka," ujar juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, saat ditanya soal pengiriman tank Inggris ke Ukraina itu.

"Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," tegas Peskov dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads