Rusia melontarkan peringatan terbaru yang menegaskan bahwa tank-tank yang dikirimkan Inggris ke Ukraina 'akan terbakar'. Moskow juga memperingatkan bantuan persenjataan canggih gelombang terbaru dari Barat untuk Kiev tidak akan mengubah hasil perang.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/1/2023), sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan tentara Rusia ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya telah mengirimkan bantuan persenjataan senilai puluhan miliar dolar Amerika.
Bantuan senjata yang dikirimkan Barat kepada Ukraina mencakup sistem roket, drone, kendaraan lapis baja dan sistem komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu (14/1) lalu, Inggris mengumumkan rencana mengirimkan 14 unit tank tempur utama Challenger 2 beserta dukungan artileri canggih ke Ukraina dalam beberapa pekan ke depan. Pengiriman tetap dilakukan meski London menuai kritikan dan peringatan Moskow.
"Mereka menggunakan negara ini (Ukraina) sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan anti-Rusia mereka," sebut juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, saat ditanya soal pengiriman tank Inggris ke Ukraina itu.
"Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," tegas Peskov dalam pernyataannya.
Disebutkan juga oleh Peskov bahwa pasokan terbaru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan, melainkan hanya akan menjadi upaya memperpanjang konflik yang pada akhirnya akan membawa 'lebih banyak masalah' di Ukraina.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Rusia Rudal Apartemen di Dnipro, Belasan Orang Tewas
Secara terpisah, seorang presenter pro-Kremlin pada televisi pemerintah Rossiya 1, Vladimir Solovyev, menyebut setiap negara Barat yang memasok banyak persenjataan canggih ke Ukraina harus dianggap sebagai target yang sah bagi Rusia.
"De-facto, Inggris telah memasuki perang," tegas Solovyev dalam acara talk show pada Minggu (15/1) malam. "Saya menganggap Inggris sekarang menjadi target yang sah bagi kita," imbuhnya.
Komentarnya diikuti dengan diskusi di televisi pemerintah Rusia dengan anggota parlemen bernama Andrei Gurulyev soal manfaat dilanjutkannya uji coba nuklir Rusia agar seluruh dunia 'merasa ngeri' dan bahkan memusnahkan Inggris.
"Jika tidak ada London, maka kita akan menang. Soal Inggris, saya katakan enam bulan lalu bahwa negara itu harus dimusnahkan dari muka Bumi," cetus Gurulyev.