Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjuk seorang kepala kepolisian baru. Penggantian kepala kepolisian ini hampir empat bulan setelah protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini (22) di dalam tahanan.
Dilansir AFP, Sabtu (7/1/2023), Republik Islam itu telah dicengkeram oleh kerusuhan sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September lalu. Wanita yang merupakan seorang Kurdi Iran itu meninggal di dalam tahanan setelah ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk perempuan.
Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam kebijakan utama negara dan merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran, menunjuk Jenderal Ahmad-Reza Radan untuk menggantikan Hossein Ashtari. Hal itu diungkap oleh sebuah pernyataan yang diposting di situs resmi pemimpin tersebut.
Khamenei memerintahkan departemen kepolisian untuk 'meningkatkan kemampuannya' serta 'melatih pasukan khusus untuk berbagai sektor keamanan'.
Ahmad-Reza Radan lahir pada tahun 1963 merupakan Wakil Kepala Kepolisian dari tahun 2008 hingga 2014 dan kemudian memimpin Pusat Kajian Strategis kepolisian. Dia digantikan sebagai wakil oleh Ashtari, yang diangkat menjadi komandan pasukan pada tahun 2015.
Baik Radan dan Ashtari memulai karir militer mereka di Korps Pengawal Revolusi Islam yang kuat.
Kepala polisi baru itu diberi sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2010, dan kemudian oleh Uni Eropa, atas 'pelanggaran hak asasi manusia' sehubungan dengan protes yang mengikuti pemilihan presiden Iran tahun 2009.
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
Dalam pernyataan yang mengumumkan penunjukan Radan, Khamenei menyatakan 'rasa terima kasih dan kepuasan' atas pengabdian Ashtari selama delapan tahun.
Otoritas Iran menggambarkan protes nasional saat ini sebagai 'kerusuhan' dan mengatakan ratusan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, telah tewas dan ribuan ditangkap.
(lir/dek)