Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintai AS di Laut China Selatan

Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintai AS di Laut China Selatan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Jumat, 30 Des 2022 16:21 WIB
FILE - In this undated file photo released by the Taiwan Ministry of Defense, a Chinese PLA J-16 fighter jet flies in an undisclosed location. China says a recent increase in military exercises and warplane missions near Taiwan are necessary to defend national sovereignty and territorial integrity. (Taiwan Ministry of Defense via AP, File)
Foto: Ilustrasi jet tempur China (AP)
Beijing -

Sebuah jet tempur China mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan minggu lalu. Jet tempur China itu disebut melakukan "manuver yang tidak aman" memaksa pesawat AS untuk menghindar.

Dilansir CNN, Jumat (30/12/2022), menurut Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM), komando yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer AS di wilayah tersebut, insiden itu terjadi pada 21 Desember lalu.

Jet tempur J-11 Angkatan Laut China terbang dalam jarak 20 kaki atau 6 meter dari hidung RC-135 Rivet Joint, pesawat pengintai Angkatan Udara AS yang mengangkut sekitar 30 orang di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai tanggapan atas aksi jet tempur China itu, RC-135 harus mengambil manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.

"RC-135 berada di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan dan secara sah melakukan operasi rutin," kata INDOPACOM.

ADVERTISEMENT

Video kejadian dari INDOPACOM menunjukkan J-11 terbang di depan RC-135. Ketika kedua pesawat semakin dekat, seorang pejabat pertahanan mengatakan "tidak mungkin" jet China dapat mempertahankan pemisahan visual yang aman dari pesawat Amerika yang lebih besar dan lebih berat, yang mempertahankan jalur dan kecepatannya. RC-135 kemudian mengambil tindakan mengelak untuk menghindari tabrakan.

Pejabat pertahanan AS itu mengatakan bahwa sebagian besar interaksi pesawat, termasuk antara AS dan China, dilakukan dengan cara yang aman dan profesional. Tetapi dalam kasus-kasus seperti insiden ini ketika dianggap tidak aman, AS merespons melalui saluran diplomatik dan militer melalui jalur komunikasi dengan Beijing.

"Kami bermaksud melakukannya dalam kasus ini," kata pejabat itu.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari perairan teritorialnya, termasuk banyak pulau di perairan yang disengketakan, beberapa di antaranya telah dimiliterisasi oleh Beijing.

AS tidak mengakui klaim teritorial tersebut dan secara rutin melakukan operasi di sana, termasuk operasi kebebasan navigasi melalui Laut China Selatan.

"Pasukan Gabungan Indo-Pasifik A.S. didedikasikan untuk wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional," kata pernyataan itu.

(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads