5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Senin, 12 Des 2022 18:13 WIB
Dmitry Medvedev (Foto: Sputnik/Valentin Yegorshin/Pool via REUTERS)
Jakarta -

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang juga sekutu Presiden Vladimir Putin menyatakan negaranya tengah meningkatkan produksi senjata generasi baru, yang disebut senjata 'paling kuat'. Peningkatan produksi senjata dimaksudkan untuk melindungi Rusia dari musuh-musuh di Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Australia.

"Kami tengah meningkatkan produksi alat penghancur yang paling kuat. Termasuk yang berdasarkan prinsip-prinsip baru," sebut Medvedev dalam pernyataan terbaru via Telegram, seperti dilansir AFP, Senin (12/12/2022).

"Musuh kami tidak hanya bertahan di Provinsi Kiev, pribumi Malorossiya kami," ucapnya, dengan menyebut sebutan untuk wilayah era modern Ukraina yang sebelumnya menjadi bagian Kekaisaran Rusia.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (12/12/2022):

- Pertama dalam 106 Tahun, Perawat Inggris Akan Mogok Kerja!

Para perawat di Inggris akan menggelar aksi mogok kerja pekan ini, yang merupakan pertama kali dalam 106 sejarah serikat perawat di negara tersebut. Aksi mogok kerja itu disebut sebagai 'upaya terakhir' dalam memperjuangkan kenaikan upah saat krisis akibat lonjakan inflasi menyelimuti Inggris.

Seperti dilansir AFP, Senin (12/12/2022), hingga 100.000 anggota Royal College of Nursing (RCN) di Inggris, Wales dan Irlandia Utara akan menggelar aksi mogok kerja selama satu hari pada Kamis (15/12) mendatang, setelah menolak tawaran upah pemerintah.

RCN menuturkan bahwa unit kemoterapi, dialisis, unit perawatan intensif dan ketergantungan tinggi, serta perawatan intensif neonatal dan anak akan dilindungi. Namun unit dan layanan lainnya akan dikurangi jumlah stafnya ke level saat Natal.

- Negara-negara Arab Akan Ambil Tindakan Jika Iran Punya Senjata Nuklir!

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud menyatakan negara-negara Teluk Arab akan mengambil tindakan untuk menjamin keamanan jika Iran berhasil mendapatkan senjata nuklir. Pangeran Faisal mengakui situasi akan tidak menentu jika Teheran memiliki senjata nuklir.

Seperti dilansir Reuters, Senin (12/12/2022), pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) untuk menyelamatkan pakta nuklir tahun 2015 antara negara-negara kekuatan global dan Teheran, diketahui terhenti sejak September lalu. AS keluar dari pakta nuklir itu tahun 2018 lalu.

Kepala nuklir Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyuarakan kekhawatiran atas pengumuman terbaru Iran soal meningkatkan kapasitas pengayaan uranium.

"Jika Iran mendapatkan senjata nuklir operasional, semua pertaruhan dibatalkan," ucap Pangeran Faisal saat ditanya soal skenario tersebut ketika menghadiri Konferensi Kebijakan Dunia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

- Erdogan-Putin Teleponan: Pasukan Kurdi Harus Dibersihkan dari Suriah!

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Kremlin harus "membersihkan" pasukan Kurdi dari wilayah Suriah utara.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork