Pemerintah Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran atas "kemitraan pertahanan skala penuh" antara Rusia dan Iran. AS menyebut kemitraan itu "berbahaya" bagi Ukraina, tetangga-tetangga Iran, dan dunia.
Negara-negara Barat telah menuduh Iran memasok drone ke Rusia seiring pasukan Rusia menggempur infrastruktur energi Ukraina dalam invasi yang telah berlangsung sejak Februari lalu. Iran telah membantah tuduhan itu.
"Rusia berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/12/2022).
Moskow "menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya - yang mengubah hubungan mereka menjadi kemitraan pertahanan skala penuh," katanya.
"Kami juga telah melihat laporan bahwa Moskow dan Teheran sedang mempertimbangkan pembentukan jalur produksi bersama untuk drone mematikan di Rusia. Kami mendesak Iran untuk berbalik arah (dan) tidak mengambil langkah-langkah ini," cetus Kirby.
Kirby mengatakan Amerika Serikat juga khawatir bahwa Rusia "bermaksud untuk menyediakan Iran dengan komponen militer canggih," termasuk helikopter dan sistem pertahanan udara.
Para pilot Iran dilaporkan telah belajar untuk menerbangkan pesawat tempur canggih Sukhoi Su-35 di Rusia, dan Teheran dapat menerima pesawat tersebut dalam tahun depan, yang akan "secara signifikan memperkuat angkatan udara Iran terhadap tetangga-tetangga regionalnya," kata Kirby.
Amerika Serikat juga percaya bahwa Iran sedang mempertimbangkan penjualan "ratusan rudal balistik" ke Rusia, ujar Kirby.
Simak juga Video: Presiden Ukraina Dinobatkan Sebagai 'Person of the Year' Versi TIME
(ita/ita)