Eksekusi Mati Iran terhadap Demonstran Picu Kemarahan Dunia!

Eksekusi Mati Iran terhadap Demonstran Picu Kemarahan Dunia!

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Des 2022 12:51 WIB
hukum gantung
Ilustrasi (Foto: Internet)
Jakarta -

Otoritas Iran telah melakukan eksekusi mati pertamanya atas aksi-aksi protes yang telah mengguncang rezim sejak September. Eksekusi mati ini memicu kemarahan internasional dan peringatan dari kelompok hak asasi manusia bahwa hukuman gantung berikutnya akan segera terjadi.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/12/2022), Mohsen Shekari (23) telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati karena memblokir jalan dan melukai seorang paramiliter selama fase awal aksi protes. Menurut kelompok-kelompok HAM, setidaknya selusin orang lainnya saat ini berisiko dieksekusi mati setelah dijatuhi hukuman gantung sehubungan dengan protes tersebut.

Demonstrasi telah melanda Iran selama hampir tiga bulan sejak wanita Kurdi Iran, Mahsa Amini (22) meninggal dalam tahanan setelah penangkapannya oleh polisi moral karena dugaan pelanggaran aturan berhijab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi-aksi protes, yang digambarkan oleh otoritas Iran sebagai "kerusuhan" itu, menjadi tantangan terbesar bagi republik Islam tersebut sejak didirikan setelah penggulingan Shah pada 1979.

"Mohsen Shekari, seorang perusuh yang memblokir Jalan Sattar Khan di Teheran pada 25 September dan melukai salah satu penjaga keamanan dengan parang, dieksekusi pagi ini," kata situs pengadilan, Mizan Online.

ADVERTISEMENT

"Eksekusinya mengungkap ketidakmanusiawian dari apa yang disebut sistem peradilan Iran, di mana banyak orang lain menghadapi nasib yang sama," ujar Amnesty.

Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, Norwegia, mendesak reaksi internasional yang kuat jika tidak, "kita akan menghadapi eksekusi massal para pengunjuk rasa".

"Mohsen Shekari dieksekusi setelah persidangan yang tergesa-gesa dan tidak adil tanpa pengacara," katanya.

Pemerintah negara-negara Barat juga menyatakan kemarahan atas eksekusi mati tersebut.

Simak juga Video: Iran Bantu Rusia Serang Ukraina, Zelensky: Harus Dihukum!

[Gambas:Video 20detik]




Washington menyebut eksekusi Shekari sebagai "eskalasi yang suram" dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas kekerasan "terhadap rakyatnya sendiri."

Di Roma, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan kemarahan atas "penindasan yang tidak dapat diterima ini" yang menurutnya, tidak akan membatalkan tuntutan para pengunjuk rasa.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memiliki pesan serupa. "Ancaman eksekusi tidak akan mencekik keinginan untuk kebebasan," tulisnya di Twitter.

"Penghinaan rezim Iran terhadap kehidupan manusia tidak terbatas," kata Baerbock.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly juga menyatakan kemarahan dan mendesak dunia untuk tidak mengabaikan "kekerasan menjijikkan yang dilakukan oleh rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri."

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads