Anwar Ibrahim Bongkar soal Rp 2 Ribu T Lebih, Darah Muhyiddin Mendidih

Anwar Ibrahim Bongkar soal Rp 2 Ribu T Lebih, Darah Muhyiddin Mendidih

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 06 Des 2022 20:01 WIB
(FILES) In this file photo taken on March 9, 2020, Malaysias Prime Minister Muhyiddin Yassin unveils his new cabinet at the Prime Ministers Office in Putrajaya. - The biggest party in Malaysias ruling coalition said July 8, 2021 it was withdrawing support for the embattled prime minister and urged him to step down to make way for a new leader. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)
Muhyiddin Yassin, mantan PM Malaysia (AFP/MOHD RASFAN)
Jakarta -

Ada ribut-ribut soal duit gede di Malaysia. Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim menuduh mantan PM Muhyiddin Yassin korupsi RM 600 miliar atau sekitar Rp 2.212 triliun. Muhyiddin marah!

Tuduhan disampaikan oleh Anwar kepada pers usai memimpin sidang kabinet pada Senin (5/12) waktu setempat. Dilansir The Star, uang sebanyak itu merupakan jumlah dari tindakan pelanggaran berupa mark-up proyek-proyek.

"Dari apa yang saya ketahui, ada beberapa (pelanggaran prosedural) serius yang melibatkan jumlah yang besar dan beberapa proyek, di mana mark-up terlalu tinggi dan diserahkan kepada pihak tertentu," kata Anwar kepada pers setelah memimpin sidang pertama Kabinet hari Senin (5/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini mengakibatkan pihak-pihak tersebut menghabiskan banyak uang," imbuhnya.

Anwar menambahkan bahwa dia akan menyerahkan kepada kebijaksanaan Kabinet untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Bisa saja nanti Komisi Penyelidikan Kerajaan (RCI) menyelidiki.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, darah Muhyiddin mendidih:

Simak Video: Anwar Ibrahim: Setelah Puluhan Tahun Sengsara, Tuhan Beri Saya Kesempatan

[Gambas:Video 20detik]



Darah Muhyiddin mendidih

Darah Muhyidin mendidih alias marah. Muhyiddin adalah pihak oposisi yakni Ketua Perikatan Nasional. Menurutnya, tudingan Anwar Ibrahim yang sedang berkuasa saat ini adalah cara untuk menekan dia supaya tidak menjalankan fungsi kritis.

"Tidak ada satu sen pun dari uang ini yang masuk ke rekening pribadi saya. Tidak masuk akal jika uang yang dimaksudkan untuk bantuan publik, yang langsung disetorkan ke rekening orang-orang, dapat dialihkan ke rekening saya," kata Muhyidin.

Dia berujar, jika saja ada penyimpangan anggaran maka itu bakal diperhatikan Departemen Audit Nasional (JAN). Ada pula Komite Akuntan Publik (PAC) di parlemen yang mengaudit setiap tahun.

"Sangat tidak mungkin JAN dan PAC entah bagaimana mengabaikan jumlah yang begitu besar," katanya dalam sebuah posting Facebook.

Muhyiddin mengatakan bahwa dia tidak pernah menggelapkan atau menyalahgunakan dana yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat, dan bahkan jika dia melakukannya, penyelidikan akan dimulai sejak lama.

"Bank Negara juga pasti akan disiagakan jika rekening bank saya tiba-tiba menerima uang dalam jumlah besar seperti yang diklaim kebanyakan orang," tambahnya.

Muhyiddin mengklaim tuduhan ini baru dimunculkan baru-baru ini sebagai cara untuk membungkam oposisi terhadap pemerintah persatuan yang baru.

"Jangan terus-menerus menuding orang lain dengan tuduhan yang tidak masuk akal hanya untuk menutupi kelemahan pemerintah saat ini," cetusnya.

"Anda telah menjadi pemerintah, jadi bertindaklah seperti pemerintah daripada memainkan semua gerakan politik ini karena rakyat hanya tertarik pada apa yang direncanakan pemerintah untuk mereka," tambahnya.

Selanjutnya, Anwar Ibrahim merasa tertantang:

Anwar Ibrahim merasa tertantang

Merespons kemarahan Muhyiddin, Anwar Ibrahim malah merasa tertantang. Dia tidak segan-segan membawa isu ini ke tingkat yang lebih serius.

"Saya ingin mengingatkan Muhyiddin untuk tidak menantang saya karena jelas ada beberapa proses dan prosedur yang tidak dipatuhi," ujar Anwar dalam pernyataan terbaru kepada wartawan setempat, dilansir The Star, Selasa (6/12/2022).

Dia menyatakan duit RM 600 miliar atau Rp 2 triliun lebih itu didapat dari penyimpangan perusahaan-perusahaan yang terlibat mark-up proyek di era Muhyiddin menjadi Perdana Menteri Malaysia kemarin. Namun, Anwar tidak menyebut nama perusahaan-perusahaan tersebut.

Lebih lanjut, Anwar menyatakan bahwa meskipun niatnya fokus pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, persoalan itu perlu ditanggapi karena dirinya ditantang.

Malaysia's Prime Minister Anwar Ibrahim speaks at a press conference at the prime minister's office in Putrajaya, Malaysia, Friday, Dec. 2, 2022. New Malaysian Prime Minister Anwar Ibrahim said Friday he will also serve as finance minister as he unveiled a leaner Cabinet with many new faces in his unity government. (AP Photo/Vivian Loo)Anwar Ibrahim (AP Photo/Vivian Loo)

Dia menyebut ada pihak-pihak tertentu yang mengklaim mereka bersih. "Namun, mereka tidak demikian, karena ditemukan adanya persetujuan yang dilakukan tanpa mematuhi regulasi," ujar Anwar.

"Ini mencakup persetujuan yang dibuat selama perintah pengendalian pergerakan," imbuhnya, merujuk pada kebijakan pandemi virus Corona (COVID-19) pada era pemerintahan Muhyiddin.

Diketahui bahwa ada seruan untuk dibentuknya Komisi Penyelidikan Kerajaan (RCI) untuk menyelidiki pengeluaran pemerintahan selama pandemi Corona, saat Malaysia masih dipimpin Muhyiddin sebagai PM.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads