Kementerian Pertahanan Rusia menuduh serangan drone Ukraina telah memicu ledakan di dua pangkalan udara yang ada di wilayah Saratov dan Ryazan pada Senin (5/12) waktu setempat. Sedikitnya tiga orang tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.
"Rezim Kiev berupaya menyerang pangkalan udara Dyagilevo di wilayah Ryazan dan pangkalan udara Engels di wilayah Saratov, dengan drone-drone buatan Soviet," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (6/12/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tiga orang yang merupakan tentara tewas akibat serangan drone itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa drone-drone yang dimaksudkan untuk 'mengganggu pesawat jarak jauh Rusia' itu berhasil dicegat, namun serpihannya terjatuh dan meledak di area pangkalan udara.
Sekitar empat tentara lainnya mengalami luka-luka dan telah dibawa ke fasilitas medis setempat.
Dua pesawat yang ada di kompleks pangkalan udara itu dilaporkan mengalami kerusakan ringan. Namun tidak disebutkan lebih lanjut jenis pesawatnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Presiden Vladimir Putin telah mendapatkan penjelasan soal insiden tersebut. "Tentu saja. Dari semua dinas terkait, presiden secara rutin menerima informasi soal semuanya yang terjadi," sebutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Ukraina Bombardir Posisi Rusia di Bakhmut':
Belum ada pernyataan resmi dari Ukraina menanggapi tuduhan Rusia atau mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone itu.
Sementara itu, dalam pernyataan yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah melancarkan 'serangan besar-besaran terhadap sistem komando militer Ukraina dan pertahanan terkait, juga fasilitas komunikasi, energi dan militer'.
"Seluruh 17 target terkena serangan," klaim Kementerian Pertahanan Rusia merujuk pada target-target di Ukraina.