Salah satu pendiri organisasi hak asasi manusia (HAM) Rusia, Memorial, yang meraih Nobel Perdamaian menilai tidak ada prospek untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan negosiasi. Solusi damai diperkirakan tidak akan pernah bisa diwujudkan selama rezim Presiden Vladimir Putin masih berkuasa di Rusia.
Seperti dilansir AFP, Senin (5/12/2022), pernyataan itu disampaikan Irina Scherbakova salah satu pendiri organisasi HAM asal Rusia, Memorial, yang meraih Nobel Perdamaian tahun ini. Scherbakova sendiri kini tinggal di Jerman setelah meninggalkan negara asalnya.
"Saya sangat yakin bahwa tidak ada solusi diplomatik dengan rezim Putin, selama itu masih ada," sebut Scherbakova dalam pernyataan terbarunya saat menerima penghargaan di Hamburg, Jerman, pada Minggu (4/12) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Scherbakova saat menerima penghargaan untuk pekerjaannya selama bertahun-tahun menyusun katalog kejahatan era Stalinis dan berkampanye memperjuangkan HAM di negara asalnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerahkan penghargaan Marion Doenhoff Prize kepada Scherbakova. Olaf memuji Scherbakova sebagai sekutu dalam perjuangan untuk mewujudkan 'masa depan yang damai, bebas dan demokratis untuk Eropa'.
Dalam pidatonya saat menerima penghargaan itu, Scherbakova menyebut kurangnya harapan untuk solusi diplomatik itu sebagai 'pesan tragis'.
"Solusi (konflik) yang sekarang akan ada adalah solusi militer," cetusnya.
Lebih lanjut, dia berspekulasi bahwa diplomasi pada akhirnya akan berperan dalam menyelesaikan konflik. "Tapi keputusan-keputusan ini, diplomasi ini hanya akan terjadi ketika Ukraina meyakini mereka telah memenangkan perang ini dan bisa menetapkan persyaratannya," sebut Scherbakova.
Disebutkan oleh Scherbakova bahwa seruan perdamaian yang tergesa-gesa adalah 'kekanak-kanakan'. Dia juga mengingatkan bahwa hal-hal tidak akan kembali seperti semula sebelum pecahnya konflik.
"Perang ini telah membalikkan banyak hal, situasinya tidak akan pernah seperti itu lagi," ucapnya.
Dalam pernyataannya, Scherbakova juga mengatakan bahwa 'banyak pekerjaan yang harus dilakukan saat ini dalam situasi sangat sulit untuk mendokumentasikan kejahatan' yang dilakukan selama perang terkini berlangsung.
Meski sejumlah koleganya juga kabur dari Rusia, Scherbakova menyebut banyak kolega lainnya yang melanjutkan pekerjaan mereka di bawah 'banyak tekanan' di dalam wilayah Rusia.
"Tugasnya sekarang adalah menunjukkan orang-orang bahwa ada Rusia yang lain, yang tidak bungkam," tegasnya.
Organisasi HAM Memorial yang didirikan Scherbakova akan menerima Nobel Perdamaian di Oslo pada Sabtu (10/12) mendatang. Memorial meraih Nobel Perdamaian bersama sesama kelompok pejuang HAM asal Ukraina bernama Pusat Kebebasan HAM dan aktivis Belarusia bernama Ales Bialiatski.