Issei Sagawa, seorang kanibal dan pelaku pembunuhan keji asal Jepang yang tidak pernah dipenjara, meninggal dunia dalam usia 73 tahun. Sagawa yang dijuluki 'Kanibal Kobe' ini membunuh dan memakan jasad seorang mahasiswi asal Belanda tiga dekade lalu, namun tidak pernah dihukum atas tindakan kejinya itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (2/12/2022), adik laki-laki dan teman Sagawa menyatakan dia meninggal dunia akibat pneumonia atau penyakit radang paru-paru pada 24 November lalu. Dia telah dimakamkan dalam seremoni yang hanya dihadiri kerabatnya, tanpa ada rencana seremoni pemakaman untuk publik.
Pernyataan pihak keluarga itu dirilis oleh penerbit memoar Sagawa tahun 2019 lalu. Memoar itu ditulis oleh adik Sagawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 1981 silam, Sagawa tengah menempuh pendidikan di Paris, Prancis, ketika dia mengundang seorang mahasiswi Belanda bernama Renee Hartevelt ke rumahnya. Saat itu, Sagawa menembak korban di leher, lalu memperkosanya dan memakan bagian tubuhnya selama tiga hari.
Dia kemudian berusaha membuang jasad korban di area taman Bois de Boulogne, yang menjadi lokasi dia akhirnya ditangkap.
Pakar kejiwaan menganggap Sagawa tidak layak untuk diadili, dan dia awalnya ditahan di sebuah rumah sakit jiwa di Prancis sebelum dideportasi ke Jepang.
Oleh otoritas Jepang, Sagawa dinyatakan waras, namun dakwaan terhadapnya di Prancis telah digugurkan sehingga dia bisa menghirup udara bebas.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sagawa tidak merahasiakan kejahatannya dan memanfaatkan ketenarannya, termasuk dengan merilis memoar bergaya novel berjudul 'In the Fog' di mana dia menceritakan pembunuhan keji itu dengan detail yang jelas.
Dia juga menceritakan detail insiden itu serta obsesinya terhadap kanibalisme dalam wawancara dan sebuah dokumenter tahun 2017 berjudul 'Caniba'.
Saat berbicara kepada outlet media Vice, Sagawa mengatakan dirinya 'terobsesi dengan kanibalisme'.
"Keinginan saya untuk memakan seorang wanita telah berubah menjadi sebuah kewajiban," tuturnya saat itu.