Menurut militer Korsel, rudal Korut itu mengudara sejauh 1.000 kilometer pada ketinggian 6.100 kilometer dengan kecepatan Mach 22. Militer Korsel menyebutnya sebagai 'provokasi serius yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea'.
Peluncuran rudal ICBM ini dilakukan sehari setelah Korut menembakkan sebuah rudal balistik jarak dekat, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Choe Son Hui memperingatkan Pyongyang akan mengambil 'respons militer lebih ganas' jika AS melanjutkan latihan militer dengan sekutunya di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Washington DC diketahui berupaya meningkatkan kerja sama keamanan regional dan meningkatkan latihan militer gabungan untuk merespons provokasi Korut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini