Korut Tembakkan Rudal Balistik Usai Lontarkan Ancaman ke AS!

ADVERTISEMENT

Korut Tembakkan Rudal Balistik Usai Lontarkan Ancaman ke AS!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 17 Nov 2022 11:08 WIB
FILE - This undated photo distributed on Sept. 16, 2017, by the North Korean government shows what was said to be the test launch of an intermediate range Hwasong-12 in North Korea. North Korea on Tuesday, Oct. 4, 2022 fired an intermediate-range ballistic missile over Japan for the first time in five years. Japanese Defense Minister Yasukazu Hamada said one launched Tuesday could be the same as the Hwasong-12 missile that North has fired four times in the past. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)
ilustrasi rudal balistik Korut (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)
Jakarta -

Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik pada Kamis (17/11) ke arah perairan lepas pantai timurnya. Peluncuran rudal ini dilakukan setelah Korut mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat tentang langkah 'ganas' jika terus melakukan latihan militer bersama dengan sekutu di wilayah tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (17/11/2022), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korut menembakkan rudal balistik jarak pendek sekitar pukul 10.48 pagi waktu setempat dari provinsi Kangwon. "Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik tak teridentifikasi ke Laut Timur," katanya mengacu ke bagian perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Itu adalah uji coba rudal pertamanya dalam waktu sekitar satu minggu dan menambah rekor lebih dari 60 rudal balistik yang telah ditembakkan tahun ini. Rentetan peluncuran tersebut bertentangan dengan resolusi PBB yang melarang Pyongyang melakukan peluncuran semacam itu.

Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden membahas serentetan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Indonesia di sela-sela KTT G20.

Biden mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan Korea Utara setelah gelombang peluncuran rudal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Korut akan segera melakukan uji coba nuklir ketujuh.

Biden juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk membahas cara-cara untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh "senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum" dari Korea Utara.

Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui, mengecam pembicaraan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka "membawa situasi di semenanjung Korea ke fase yang tidak dapat diprediksi."

"'Tawaran pencegah yang ditingkatkan AS dan aktivitas militer yang meningkat setiap hari dari pasukan sekutu di sekitar semenanjung Korea adalah tindakan bodoh," kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Korut, KCNA.

Lihat juga video 'Rudal Balistik Korut Mendarat Dekat Pantai Korsel, Semenanjung Korea Memanas':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT