Seorang petinggi Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengingatkan bahwa setiap serangan China terhadap Taiwan akan menjadi kesalahan strategis yang sama buruknya dengan invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya pikir itu tidak bijaksana, itu akan menjadi kesalahan politik, kesalahan geopolitik, kesalahan strategis, mirip dengan kesalahan strategis yang dilakukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin di Ukraina," kata Ketua Kepala Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (17/11/2022).
Milley tidak mengatakan serangan terhadap Taiwan yang berpemerintahan sendiri dan demokratis itu akan segera terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia mengatakan dirinya percaya bahwa Presiden China Xi Jinping adalah "aktor rasional."
"Saya pikir dia mengevaluasi hal-hal tentang biaya, keuntungan, dan risiko dan saya pikir dia akan menyimpulkan bahwa serangan terhadap Taiwan dalam waktu dekat akan menjadi risiko yang berlebihan, dan akan berakhir dengan bencana strategis bagi militer China," ujar Milley kepada para wartawan.
Itu akan menghentikan laju China untuk menjadi kekuatan ekonomi dan militer top dunia, kata Milley.
Xi Jinping yang baru saja memenangkan masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai pemimpin China, telah menyatakan penyatuan Taiwan dengan China sebagai prioritas tinggi.
Milley mengatakan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, yang mendapat perlawanan kuat yang tak terduga dari Ukraina yang dibantu persenjataan dari Barat, telah memberikan pelajaran yang nyata.
"Salah satu hal yang dipelajari orang-orang adalah bahwa perang di atas kertas jauh berbeda dari perang sesungguhnya," tutur Milley.
Simak juga Video: Pasokan Air di Mykolaiv Terputus Akibat Dihantam Rudal Rusia
"Ketika darah tumpah, dan orang-orang mati, dan tank-tank asli diledakkan, segalanya menjadi sedikit berbeda. Ada banyak gesekan dan kabut serta kematian dalam pertempuran," katanya.
Jenderal Pentagon itu menekankan bahwa militer China tidak pernah terlibat dalam pertempuran sejak melawan Vietnam pada tahun 1979.
Dia mengatakan bahwa meski tentara China dapat dengan mudah mengawali serangan ke Taiwan dengan bom dan rudal, tapi secara fisik merebut pulau pegunungan yang berpenduduk padat itu akan menjadi "tugas militer yang sangat sulit."
"Mereka akan memainkan permainan yang sangat-sangat berbahaya untuk menyeberangi selat dan menginvasi pulau Taiwan. Mereka tidak memiliki pengalaman, latar belakang untuk melakukannya. Mereka belum terlatih untuk melakukannya," cetus Milley.