Malaysia akan menggelar pemilu parlemen pada 19 November mendatang, yang juga akan menentukan Perdana Menteri (PM) yang baru untuk negara tersebut. Pemilu ini diprediksi akan menjadi pertarungan sangat kompetitif di antara ketiga koalisi utama.
Ketiga koalisi utama itu dipimpin oleh PM Ismail Sabri Yaakob, kemudian tokoh oposisi Anwar Ibrahim dan mantan PM Muhyiddin Yassin. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (11/11/2022).
Diperkirakan tidak ada satu koalisi yang mampu meraup suara mayoritas dalam parlemen Malaysia. Padahal mayoritas mutlak diperlukan untuk bisa menentukan PM selanjutnya, yang kemudian akan membentuk pemerintahan baru.
Para pakar memprediksi perolehan suara akan semakin terbagi-bagi, dibandingkan pemilu-pemilu Malaysia sebelumnya, di antara ketiga koalisi utama dan banyak partai kecil lainnya.
Baca juga: Malaysia Akan Gelar Pemilu 19 November |
Berikut kandidat-kandidat yang akan bersaing menjadi PM Malaysia yang berikutnya:
- Ismail Sabri Yaakob (62)
Ismail merupakan kandidat petahana untuk jabatan PM Malaysia. Dia mewakili koalisi Barisan Nasional, yang tercatat telah memenangkan seluruh pemilu dalam sejarah Malaysia, kecuali satu pada tahun 2018.
Ismail baru menjabat PM Malaysia selama 14 bulan, sebelum perebutan kekuasaan yang terjadi memaksanya untuk menyerukan digelarnya pemilu lebih cepat. Diketahui bahwa Ismail sebelumnya mengumumkan pemilu digelar sekitar 10 bulan lebih cepat dari jadwal.
Dalam pemilu tahun ini, Ismail menghadapi tugas sulit meyakinkan warga Malaysia untuk memilih Barisan Nasional, meskipun jajaran pemimpinnya terjerat dakwaan korupsi.
Mantan pemimpin Barisan Nasional, Najib Razak, yang juga mantan PM Malaysia tengah mendekam di penjara terkait skandal mega korupsi 1MDB senilai miliaran dolar AS, yang membuat koalisi itu kalah dalam pemilu tahun 2018.
Simak juga '3 Kunci Jokowi untuk Pulihkan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand':
(nvc/ita)