Pemilu Sela AS, Pemungutan Suara Mulai Ditutup di Belasan Negara Bagian

ADVERTISEMENT

Pemilu Sela AS, Pemungutan Suara Mulai Ditutup di Belasan Negara Bagian

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 09 Nov 2022 09:08 WIB
People wait in line to vote at a polling place Tuesday, Nov. 8, 2022, in Las Vegas. (AP Photo/John Locher)
Warga AS mengantre untuk memilih dalam pemilu sela di Las Vegas (AP Photo/John Locher)
Washington DC -

Pemungutan suara dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) mulai ditutup di belasan negara bagian pada Selasa malam waktu setempat. Hasil pemilu sela akan menentukan kendali dalam Kongres AS dan masa depan agenda-agenda pemerintahan Presiden Joe Biden.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Rabu (9/11/2022), sebagian wilayah negara bagian Indiana dan Kentucky menjadi yang pertama menutup tempat pemungutan suara pada Selasa (8/11) sore, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Sekitar 16 negara bagian lainnya menutup tempat pemungutan suara mulai pukul 20.00 waktu setempat. Negara-negara bagian yang sudah mengakhiri pemungutan suara itu, antara lain Alabama, Connecticut, Delaware, Florida, Illinois, Maine, Maryland, Massachusetts, Mississippi, Missouri, New Hampshire, New Jersey, Oklahoma, Pennsylvania, Rhode Island, dan Tennessee.

Sementara di Kansas, Michigan dan Texas, baru beberapa tempat pemungutan suara di distrik-distrik setempat yang ditutup. Pemungutan suara di Arkansas diakhiri sekitar pukul 20.30 waktu setempat.

Pemilu sela AS ini merupakan pemungutan suara untuk menentukan anggota Kongres AS, yang terdiri atas House of Representatives (HOR) atau DPR dan Senat.

Pemilu sela digelar setiap dua tahun dan biasanya jatuh di tengah masa jabatan penuh Presiden AS selama empat tahun. Oleh karena itu, pemilu sela disebut sebagai 'midterm election' dalam bahasa Inggris.

Kongres AS menentukan undang-undang (UU) yang berlaku secara nasional. DPR AS memutuskan UU mana yang divoting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka.

Simak juga 'Trump soal Maju Pilpres AS 2024: Sangat, Sangat, Sangat Mungkin!':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT