Pemungutan suara dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) mulai ditutup di belasan negara bagian pada Selasa malam waktu setempat. Hasil pemilu sela akan menentukan kendali dalam Kongres AS dan masa depan agenda-agenda pemerintahan Presiden Joe Biden.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Rabu (9/11/2022), sebagian wilayah negara bagian Indiana dan Kentucky menjadi yang pertama menutup tempat pemungutan suara pada Selasa (8/11) sore, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Sekitar 16 negara bagian lainnya menutup tempat pemungutan suara mulai pukul 20.00 waktu setempat. Negara-negara bagian yang sudah mengakhiri pemungutan suara itu, antara lain Alabama, Connecticut, Delaware, Florida, Illinois, Maine, Maryland, Massachusetts, Mississippi, Missouri, New Hampshire, New Jersey, Oklahoma, Pennsylvania, Rhode Island, dan Tennessee.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kansas, Michigan dan Texas, baru beberapa tempat pemungutan suara di distrik-distrik setempat yang ditutup. Pemungutan suara di Arkansas diakhiri sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Pemilu sela AS ini merupakan pemungutan suara untuk menentukan anggota Kongres AS, yang terdiri atas House of Representatives (HOR) atau DPR dan Senat.
Pemilu sela digelar setiap dua tahun dan biasanya jatuh di tengah masa jabatan penuh Presiden AS selama empat tahun. Oleh karena itu, pemilu sela disebut sebagai 'midterm election' dalam bahasa Inggris.
Kongres AS menentukan undang-undang (UU) yang berlaku secara nasional. DPR AS memutuskan UU mana yang divoting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka.
Simak juga 'Trump soal Maju Pilpres AS 2024: Sangat, Sangat, Sangat Mungkin!':
Setiap negara bagian AS memiliki dua Senator, yang akan menjabat untuk masa jabatan enam tahun. Sementara anggota DPR AS menjabat selama dua tahun dan mewakili distrik-distrik yang lebih kecil dalam negara bagian.
Untuk pemilu sela tahun ini, seluruh kursi dalam DPR AS -- total 435 kursi -- diperebutkan. Sedangkan hanya sepertiga dari total 100 kursi Senat yang diperebutkan dalam pemilu sela tahun ini.
Beberapa negara bagian AS juga menggelar pemilihan Gubernur dan para pejabat lokal. Sebanyak lima negara bagian menggelar referendum soal hak aborsi.
Partai Demokrat saat ini memegang suara mayoritas baik dalam DPR maupun Senat AS selama dua tahun terakhir. Posisi ini sangat membantu Biden untuk meloloskan UU atau legislasi yang diinginkannya.
Namun, dominasi Partai Demokrat atas Partai Republik itu tergolong sangat tipis. Hal itu menjadikan pemilu sela tahun ini sebagai persaingan ketat.
Jajak pendapat terbaru mengindikasikan Partai Republik bisa merebut dominasi dalam DPR, namun Partai Demokrat masih akan mendominasi Senat. Jika Partai Republik nantinya berhasil merebut dominasi Kongres AS, mereka akan bisa secara efektif menghentikan agenda-agenda pemerintahan Biden.